Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kotak Hitam Pesawat Jeju Air Tidak Merekam Empat Menit Terakhir Sebelum Ledakan Fatal

Thalatie K Yani
11/1/2025 19:35
Kotak Hitam Pesawat Jeju Air Tidak Merekam Empat Menit Terakhir Sebelum Ledakan Fatal
Kotak hitam pesawat Jeju Air yang terlibat dalam kecelakaan fatal pada 29 Desember lalu tidak merekam data selama empat menit terakhir sebelum ledakan.(Yonhap)

KOTAK hitam dari pesawat Jeju Air yang terlibat dalam kecelakaan fatal bulan lalu ditemukan tidak memiliki data dari empat menit terakhir sebelum ledakan, menurut pihak berwenang yang melakukan investigasi, Sabtu.

Menurut otoritas Korea Selatan, analisis Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) terhadap perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR) dari pesawat B737-800 menunjukkan rekaman berhenti pada kedua perangkat tersebut sekitar empat menit, sebelum pesawat menabrak struktur lokalizer.

Ledakan terjadi pada pukul 9:03 pagi pada 29 Desember, ketika penerbangan Jeju Air menabrak gundukan beton yang berisi peralatan lokalizer di ujung Bandara Internasional Muan setelah tergelincir tanpa membuka roda pendaratannya.

FDR dan CVR berhenti merekam data mulai pukul 8:59 pagi, sehingga menyulitkan penyelidik untuk menganalisis situasi tersebut.

Pihak berwenang mengatakan meskipun data FDR dan CVR sangat penting untuk penyelidikan, mereka bukan satu-satunya sumber bukti.

"Penyelidikan melibatkan analisis berbagai sumber informasi, termasuk catatan kontrol lalu lintas udara, rekaman video kecelakaan, dan puing-puing dari lokasi kejadian," kata mereka.

Komponen kotak hitam tersebut dikirim ke NTSB di Washington minggu lalu untuk verifikasi silang guna memastikan keandalan data. Penyidik Korea Selatan yang dikirim ke NTSB dijadwalkan akan kembali ke Korea pada hari Senin untuk melanjutkan penyelidikan di tanah air. (Yonhap/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya