Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) menargetkan kontrak baru di 2025 di kisaran Rp1,6 hingga Rp1,9 triliun, atau meningkat sekitar 25% dari perolehan di tahun ini. Peningkatan target kontrak baru itu diikuti dengan target pendapatan usaha yang meningkat 50% menjadi Rp1,2 triliun dari 2024.
Dengan target itu, perusahaan memperkirakan akan mendapatkan laba bersih di kisaran Rp35 miliar hingga Rp75 miliar pada tahun depan, itu meningkat di kisaran 30% hingga 50% dari tahun ini.
"Target yang dipasang telah kami ukur dan pertimbangkan dengan matang, tentunya dengan melihat pada penyerapan pada proyek berjalan saat ini serta beberapa proyek baru yang telah disasar dan diikutkan tendernya dapat diperoleh oleh perseroan di tahun mendatang," ujar Corporate Secretary DGIK Almanda Pohan dikutip dari siaran pers, Jumat (13/12).
Target-target tersebut, lanjut dia, akan dicapai perusahaan melalui sejumlah strategi yang akan ditempuh. Strategi tersebut berfokus pada pengembangan jumlah dan kapasitas serta peningkatan kualitas pada SDM perseroan.
Lalu pemanfaatan dan pengaplikasian digitalisasi guna menciptakan proses kerja yang lebih efektif dan efisien. Kemudian penerapan tata kelola pada proses bisnis yang sesuai regulasi berlaku, dan memastikan seluruh proses berjalan secara efektif dan efisien.
Hingga saat ini, total kontrak dihadapi yang sedang dikerjakan oleh perseroan mencapai Rp2,9 triliun dengan komposisi 36% dari proyek carry over dan 64% dari kontrak baru tahun 2024.
"Porsi 64% dari kontrak baru yang diperoleh perseroan tahun ini akan turut menjadi kontribusi nilai carry over yang akan dikerjakan tahun 2025, karena kontrak baru perseroan mayoritas diperoleh pada kuartal 2 dan kuartal 3 tahun ini," kata Almanda.
Untuk keseluruhan tahun ini, perseroan memproyeksikan pendapatan usaha di kisaran Rp800 miliar hingga Rp835 miliar. Lalu laba bersih diproyeksikan mencapai Rp40 hingga Rp50 miliar. Proyeksi itu sekaligus melanjutkan tren positif dalam lima tahun terakhir yang dialami perusahaan.
"Pencapaian perseroan saat ini menunjukkan berhasilnya implementasi dari kebijakan manajemen dalam melakukan sinergi antargrup perseroan, efisiensi biaya, serta selektif dalam memilih proyek (prudent) serta didukung oleh kinerja terbaik dari seluruh insan perseroan, dalam menuju operation excellence yang menjadi komitmen dari perseroan," pungkas Almanda. (E-2)
Kesuksesan perusahaan dalam mencetak laba yang besar utamanya disebabkan oleh transformasi dan digitalisasi
Pencapaian Inditex yang merupakan pemilik dari jenama Zara, Massimo Dutti, dan Stradivarius itu juga mengalahkan ekspektasi para analis.
Emiten media digital kreatif mahakaX (ABBA) berhasil membalikkan kondisi rugi bersih Rp52,41 miliar menjadi laba bersih sebesar Rp5,58 miliar pada tahun buku 2024.
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) melaksanakan RUPST. Penetapan penggunaan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp894,6 miliar dan pembagian dividen sebesar 30% dari laba bersih Rp268,3 miliar.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp1,15 triliun, meningkat 56,3% jika dibandingkan dengan semester I 2022.
Dua tahun bertransformasi sebagai bank digital, Bank Raya berhasil membukukan laba bersih Rp 9,3 miliar. Laba bersih tersebut dibukukan pada Juni 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved