Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kadin Indonesia: Kerja Sama Indonesia-Inggris Beri Dampak Signifikan

Andhika Prasetyo
12/12/2024 15:33
Kadin Indonesia: Kerja Sama Indonesia-Inggris Beri Dampak Signifikan
Ketua Umum Kadin Indonesia dalam Peringatan 75 Tahun Kerja Sama Kerajaan Inggris-Indonesia.(Antara)

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengungkapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris yang telah terbangun selama 75 tahun berdampak nyata bagi masyarakat Indonesia. Anindya menilai kerja sama bilateral Indonesia-Inggris selama ini memiliki nilai investasi yang signifikan besar, berkomitmen pada transisi energi, dan kolaborasi lintas sektor yang terus berkembang.

“Kerja sama ini tidak hanya besar dari sisi nominal, seperti investasi BP (perusahaan migas Inggris) senilai US$7,1 miliar, tetapi juga menunjukkan pengakuan terhadap upaya transisi energi Indonesia, termasuk dalam pengembangan carbon storage dan LNG,” kata Anindya usai menghadiri acara Peringatan 75 Tahun Kerja Sama Kerajaan Inggris-Indonesia di Jakarta, Rabu (11/12) malam.

Ia mengatakan kerja sama dengan Inggris akan menjadi jalan masuk bagi Indonesia ke Eropa. Sebagaimana diketahui, negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) masih terus diupayakan. Begitu pun sebaliknya, kerja sama yang apik dengan Indonesia dipandang Anindya akan membuka jalan bagi Inggris dan negara-negara Eropa lainnya untuk menuju ASEAN. Maka dari itu, hal ini dinilai sebagai suatu hubungan simbiosis mutualisme.

"Sebaliknya, Indonesia bisa menjadi jalan masuk untuk Inggris dan Eropa ke ASEAN. Indonesia adalah ekonomi terbesar, populasi terbesar di ASEAN, jadi kita juga bisa menjadi jalan masuk," sebut dia.

Anindya menegaskan pentingnya tiga pilar kerja sama antara Indonesia dan Inggris, yaitu relasi antarpemerintah, kemitraan bisnis, dan hubungan antarmasyarakat. Dalam bidang pendidikan, Inggris menjadi destinasi utama penerima beasiswa LPDP.

“Inggris memiliki peran besar dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia, baik melalui pendidikan maupun kolaborasi people to people. Ini adalah kemitraan yang seimbang antara timur dan barat yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Dengan fokus pada green energy, transportasi hijau, dan sinergitas lintas sektor, Anindya optimistis kerja sama Indonesia-Inggris akan terus melahirkan dampak positif di masa depan.

“Ini bukan sekadar kunjungan kenegaraan, tetapi memiliki tindak lanjut nyata di sektor investasi dan perdagangan. Inggris sangat terkenal dengan kemampuan pendanaan. London Stock Exchange adalah hub di Eropa. Dan saya pikir Inggris juga cukup berkembang dalam hal energi terbarukan, terutama dengan angin, hidro, dan tenaga surya," jelasnya.

Lebih lanjut, Anindya menyebutkan bahwa Uni Eropa dan ASEAN merupakan dua blok ekonomi regional besar. Maka dari itu, kerja sama negara-negara di antara dua blok ini dinilai sebagai hal yang sangat baik.

"Jika kita lihat ke Uni Eropa, itu adalah ekonomi 7 triliun dolar AS. Sama juga dengan ASEAN, ASEAN adalah ekonomi 4 triliun dolar AS. Dan Indonesia adalah 1,3 triliun dolar AS," papar Anindya.

Selain kerja sama bisnis dan pemerintahan, Anindya juga menyebut hubungan yang dijalin dengan Inggris juga mencakup pendidikan dan olahraga. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya