Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Eksekutif Instutute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menuturkan, target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di angka 8% bukan pekerjaan mudah. Menurutnya diperlukan kebijakan yang seirama di setiap kementerian/lembaga untuk mendukung pencapaian tersebut.
"Presiden Prabowo menetapkan target pertumbuhan ekonomi 8%, agar itu tidak sekadar target, maka diperlukan orkrestasi pemerintahan yang smart untuk menyelesaikan tantangan yang ada," ujarnya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia bertajuk Estafet Kepemimpinan Baru Menuju Akselerasi Ekonomi, Jakarta, Selasa (3/12).
Dari sisi fiskal, misalnya, pemerintah mesti memperhatikan secara seksama dan menelurkan kebijakan yang mampu mendongkrak daya beli masyarakat. Pasalnya konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama perekonomian nasional dengan porsi sekitar 51% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Sembari fokus pada daya beli masyarakat, fiskal pemerintah juga didorong untuk bisa mendukung optimalisasi mesin pertumbuhan ekonomi lain seperti investasi, kegiatan ekspor, hingga peranan belanja negara itu sendiri.
Menurut Esther, jika pemerintah terus menerus menggantungkan harapan pertumbuhan ekonomi pada konsumsi rumah tangga, target pertumbuhan 8% akan berat untuk diperoleh.
Apalagi beban fiskal dalam beberapa waktu ke depan terindikasi akan semakin berat. Penerimaan pajak yang melemah diiringi dengan beban utang akan menjadi tantangan besar pengambil kebijakan.
"Rasio utang PDB menang masih di bawah 60%, tapi ternyata dari kondisi saat ini kita sudah mencapai 38% dari PDB. Dari tax revenue yang kecil dan utang meningkat, membuat ruang fiskal makin sempit," pungkas Eshter. (Mir/P-3)
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat dan pelaku usaha diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah terus berupaya mendorong intensitas perdagangan demi mengatasi gejolak perekonomian global. Demi memuluskan upaya tersebut, industri maritim logistik juga harus diperkuat.
Pentingnya reindustrialisasi yang berfokus pada sektor-sektor padat karya.
Menteri-menteri ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu segera dievaluasi terutama terkait kegagalan efek stimulus dan memanfaatkan momentum di triwulan I 2025.
SETELAH membuka sejumlah gerai di Bengkulu, Kraving kini bersiap memperluas jangkauan ke Jakarta dan BSD City pada 2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved