Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut baik rencana pemerintah soal kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% ditunda dari 1 Januari 2025. Menurutnya, pemerintah telah mendengar aspirasi masyarakat yang keberatan soal kenaikan PPN di tengah pelemahan daya beli.
"Kami apresiasi pemerintah mendengar imbauan dari masyarakat dan pelaku usaha soal penundaan PPN 12% ini. Kita melihat kondisi ekonomi sekarang sulit kalau kenaikan PPN dilaksanakan saat ini," ungkap Shinta di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (27/11).
Shinta mengaku pengusaha terus menyuarakan agar kenaikan PPN 12% ditunda. Bahkan, pihaknya sudah menyampaikan langsung soal usulan tersebut ke Presiden Prabowo Subianto. Jika penerapan kebijakan tersebut dipaksakan, ia khawatir akan memukul sektor-sektor usaha.
"Jika kenaikan PPN ini berlaku, akan lebih menyulitkan lagi untuk kita memperkuat sektor formal ke depannya. Soal penundaan PPN ini kan sudah imbauan dari semua ya, tidak cuma dari pelaku usaha tapi dari semua masyarakat," imbuhnya.
Dengan daya beli masyarakat yang diperkirakan makin turun jika pemerintah menerapkan kebijakan kenaikan PPN, Shinta menegaskan masyarakat amat membutuhkan stimulus. Namun, dalam bentuk apa stimulus tersebut, Shinta menyerahkan kepada pemerintah.
"Soal pembagian stimulus, kita belum bisa berkomentar karena mau tahu dulu kira-kira stimulus seperti apa. Tapi, yang penting kami harap pemerintah mendengar bahwa PPN 12% ditunda," pungkasnya. (H-3)
ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) tetap mengharapkan adanya penundaan penerapan tarif Pajak Pertambahan Nilai atau PPN 12 persen di tahun depan.
Kepala DEN Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penerapan kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen berpotensi mundur dari 1 Januari 2025.
KEPALA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penerapan kenaikan tarif PPN 12% berpotensi mundur dari 1 Januari 2025.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut baik paket stimulus senilai Rp24,44 triliun yang diluncurkan pemerintah.
Keputusan itu juga memberikan ruang bagi dunia usaha untuk terus mendorong aktivitas ekonomi tanpa harus khawatir akan dampak signifikan dari kenaikan tarif PPN yang lebih luas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved