Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi angkat bicara mengenai kabar kenaikan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN menjadi 12 persen. Ia menyebut hal itu masih dihitung oleh pemerintah.
"(Kenaikan PPN jadi 12 persen) tunggu tanggal mainnya. Lagi dihitung," kata Prasetyo di Gedung Krida Bhakti, Jakarta Pusat, hari ini.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, hingga saat ini belum ada pembahasan terkait penundaan kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen. Hal ini merespons sinyal penundaan yang disampaikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Belum. Belum, belum dibahas," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, kemarin.
Sebelumnya, Kepala DEN Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penerapan kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen berpotensi mundur dari 1 Januari 2025. Ini karena pemerintah akan mengguyur bantuan sosial (bansos) terlebih dahulu ke masyarakat ke kelas menengah.
"PPN 12 persen itu sebelum jadi (diterapkan), harus diberikan dulu stimulus kepada rakyat yang ekonominya susah. Ya (penerapan PPN 12 persen) hampir pasti diundur, biar dulu jalan yang bansos ini," ungkap Luhut di Jakarta Selatan, Rabu, 27 November. (P-2)
DPR RI tengah mengkaji rencana kebijakan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen yang awalnya bakal diterapkan pada 1 Januari 2025.
ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) tetap mengharapkan adanya penundaan penerapan tarif Pajak Pertambahan Nilai atau PPN 12 persen di tahun depan.
Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani menyambut baik rencana pemerintah soal kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% ditunda dari 1 Januari 2025
KEPALA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penerapan kenaikan tarif PPN 12% berpotensi mundur dari 1 Januari 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved