Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ekspor Kelapa Sawit Capai US$30,32 Miliar pada 2023

Naufal Zuhdi
18/11/2024 14:02
Ekspor Kelapa Sawit Capai US$30,32 Miliar pada 2023
Ilustrasi(Antara)

Komoditas kelapa sawit masih menjadi salah satu komoditas paling strategis yang dimiliki Indonesia. Kelapa sawit berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyediaan lapangan kerja secara langsung maupun tidak langsung, kedaulatan pangan dan energi terbarukan, serta berkontribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinan khususnya di daerah penghasil kelapa sawit.

"Di 2023, total produksi minyak sawit Indonesia mencapai 54,84 juta ton. Itu terdiri dari crude palm oil (CPO) sebesar 50,07 juta ton dan crude palm kernel oil (CPKO) sebesar 4,77 juta ton. Capaian ekspor kelapa sawit di 2023 sebesar US$30,32 milyar dengan volume 32,22 juta ton," ucap Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera di acara seminar yang diselenggarakan Rumah Sawit Indonesia di Jakarta, Senin (18/11).

Selain memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional, kelapa sawit juga memberikan kontribusi terhadap kedaulatan pangan nasional. Hal tersebut terbukti dari sekitar 10,29 juta ton produksi minyak sawit di 2023 yang telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik. Nilai tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 10,5 juta ton di tahun 2024 dan 11 juta ton di tahun 2025. 

"Pemerintah juga terus mendorong hilirisasi produk kelapa sawit untuk meningkatkan nilai tambah produk, dimana sampai tahun 2023 telah terdapat 193 jenis produk turunan kelapa sawit yang dihasilkan oleh pelaku usaha kelapa sawit di Indonesia," imbuh Dida.

Di sisi lain, dalam upaya mengoptimalkan manfaat komoditas kelapa sawit Indonesia untuk mendukung kedaulatan energi nasional, Dida menegaskan pemerintah juga mendorong peningkatan penggunaan kelapa sawit untuk biodiesel. 

"Pelaksanaan program biodiesel ini tidak hanya terbatas untuk kedaulatan energi nasional, tetapi program tersebut juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadapstabilisasi harga CPO, mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), dan mengurangi defisit neraca perdagangan melalui pengurangan impor bahan bakar," pungkasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya