Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PROGRAM tiga juta rumah yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto disebut dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional hingga 1,5%. Karenanya, program tersebut menjadi salah satu unggulan yang ditawarkan oleh pemerintah.
"Dari perumahan kami sudah hitung bisa tambah 1,1%; 1,2,%; 1,5%. Perumahan merupakan 14% dari Produk Domestik Bruto (PDB) kita," ujar Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Hashim Djojohadikusumo dalam Dialog Ekonomi Kadin, Menara Kadin, Jakarta, Rabu (23/10).
Prospek kinerja sektor perumahan, lanjut dia, cukup besar dan potensial mengerek pertumbuhan ekonomi. Karenanya, Hashim optimistis target pertumbuhan ekonomi hingga 8% bisa tercapai. "Sebenarnya Prabowo bilang 8% itu minimum. It's minimal target. Kita mau 10% sebetulnya," tuturnya.
Guna mengakselerasi dan mempercepat realisasi program tiga juta rumah, Hashim juga mengaku telah bernegosiasi dengan negara-negara lain. Beberapa negara yang telah menyatakan minat ialah Uni Arab Emirat, Qatar, hingga Tiongkok.
"Kemarin saya ketemu Menteri Toleransi (UEA) keluarga penguasa. Dia tertarik untuk membiayai program perumahan. Saya sudah ketemu penguasa dari Qatar. Mereka juga dan dari China," jelas Hashim.
"Jadi ada tiga penyandang dana. Bisa membiayai dan saya kira lain bisa membiayai program perumahan, So ini dana, ini kan inflow of investment untuk perumahan. This will stimulate the economy," tambah dia.
Adapun program tiga juta rumah bakal dilakukan setiap tahun dalam lima tahun masa pemerintahan Prabowo. Dus, hingga 2029 diharapkan bakal terbangun rumah layak huni untuk masyarakat sebanyak 15 juta unit.
Sektor perumahan dijadikan prioritas lantaran memiliki dampak ikutan yang cukup luas. Setidaknya, kata Hashim, 185 sektor usaha akan ikut bergerak mengikuti geliat dari sektor perumahan.
"Jadi tiga juta ini untuk satu tahun, jadi ada 15 juta untuk lima tahun dan mudah-mudahan ini bisa dilanjutkan terus," pungkas Hashim. (M-3)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Transformasi digital menjadi kunci untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah dan membawa Priangan Timur semakin maju serta berdaya saing.
Data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan realita di lapangan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
Terbukti memberikan resiliensi perekonomian nasional, stimulus akan dilanjutkan pemerintah di semester II 2025.
APINDO dorong penguatan UMKM melalui program AUM, DSC, dan kerja sama pentahelix untuk meningkatkan daya saing usaha lokal di tengah tantangan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved