Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Minyak kelapa sawit diyakini masih akan terus memainkan peran vital di berbagai sektor dalam pemenuhan hidup masyarakat. Sayangnya, hingga kini ada banyak tantangan yang menghantui industri tersebut.
Dari dalam negeri, isu mengenai stagnasi produksi dan produktivitas, ketidakpastian kebijakan, serta rata-rata umur tanaman yang memasuki masa replanting. Sementara itu, tantangan dari luar negeri yang dihadapi misalnya keseimbangan antara pasokan dan permintaan minyak nabati lainnya, kampanye negatif terkait rantai pasok yang keberlanjutan sampai dengan faktor geopolitik di Eropa dan Timur Tengah.
Bendahara Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mona Surya mengungkapkan salah satu tantangan adalah Kebijakan Deforestasi Uni Eropa (EUDR). Itu menjadi hambatan bagi minyak sawit di pasar internasional.
“Kebijakan ini berpotensi memberikan dampak signifikan bagi petani sawit di negara penghasil utama seperti Indonesia (41% dari produksi global) dan Malaysia (27%),” ujar Mona melalui keterangan tertulis, Rabu (23/10).
Menanggapi dinamika yang penuh ketidakpastian tersebut, Gapki menggelar 20th IPOC 2024 yang akan diadakan pada 6-8 November 2024 di Bali International Convention Center, The Westin Resort, Nusa Dua, Bali. Dengan tema Seizing Opportunities Amidst Global Uncertainty.
konferensi itu diharapkan menjadi forum strategis untuk membahas berbagai peluang di tengah ketidakpastian global.
“Berbagai kebijakan minyak sawit Indonesia, perspektif pasar dari negara-negara pengimpor, serta analisis pasokan dan permintaan minyak sawit dunia akan menjadi topik pembahasan utama dalam IPOC 2024 ini,” tutur Mona.
Ketua Umum Gapki Eddy Martono menyebutkan saat ini perlu adanya suatu badan atau lembaga yang mengatur atau meregulasi industri sawit yang saat ini tersebar di banyak lembaga atau kementerian.
"Harapannya dengan adanya Badan Sawit Nasional yang langsung di bawah Presiden, industri sawit akan lebih baik tata kelolanya dan bisa berkontribusi maksimal," tandasnya. (Z-11)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Astra Agro Lestari mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kawasan perkebunan kelapa sawit.
Turunnya harga tersebut dapat memengaruhi semangat petani dan pekerja. Apalagi hal itu bisa berdampak beruk roda berekonomian warga sekitar.
Gapki mengambil langkah strategis dengan menggandeng Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) dalam upaya memperkuat posisi dan citra industri sawit Indonesia di kancah global.
PT Astra Agro Lestari mencatatkan kinerja yang positif dan juga menunjukkan pencapaian tanggung jawab sosial melalui Laporan Keuangan dan Laporan Keberlanjutan.
Hal ini merupakan wujud pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah-daerah sentra sawit maupun daerah non-sentra sawit.
Di tengah permintaan pasar yang terus meningkat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, pertumbuhan produksi kelapa sawit dalam lima tahun terakhir justru stagnan.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melakukan sejumlah langkah mitigasi untuk mendukung upaya pemerintah mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengimbau segenap pelaku industri sawit saling berkoordinasi serta melakukan konsolidasi dengan Gapki.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meluncurkan berbagai strategi dan langkah antisipatif kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah operasional anggotanya.
Forwatan dan Gapki menyalurkan bantuan kepada anak yatim piatu sebagai wujud kepedulian dan berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved