Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KETUA Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono memproyeksikan ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia akan mengalami penurunan hingga 1,5 juta ton pada 2025. Penurunan ini dipicu oleh beberapa faktor, baik dari sisi domestik maupun global.
Ia menjelaskan, industri kelapa sawit Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar. Di tengah permintaan pasar yang terus meningkat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, pertumbuhan produksi kelapa sawit dalam lima tahun terakhir justru stagnan.
Produksi pada 2024 tercatat sebesar 52 juta ton, sedangkan konsumsi domestik mencapai 23,8 juta ton atau sekitar 45,2% dari total produksi. Gapki memperkirakan produksi minyak sawit Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai 53,6 juta ton. Sementara itu, ekspor diproyeksikan turun menjadi 27,5 juta ton di tahun ini.
Sementara, tren peningkatan konsumsi domestik terlihat signifikan. Dalam lima tahun terakhir, Gapki mencatat pertumbuhan konsumsi dalam negeri rata-rata mencapai 7,4% per tahun. Peningkatan ini terdiri atas konsumsi untuk sektor pangan sebesar 3,1%, oleokimia sebesar 18%, melonjak tajam sejak pandemi covid-19, dan penggunaan biodiesel yang tumbuh rata-rata 14,8% per tahun.
"Lonjakan konsumsi dalam negeri ini secara langsung akan mengurangi volume ekspor yang kami perkirakan bisa turun 1 juta ton hingga 1,5 juta ton," ujar Eddy, Selasa (17/6).
Selain faktor domestik, kondisi geopolitik global juga turut menekan kinerja ekspor CPO Indonesia. Konflik di Timur Tengah, dengan eskalasi ketegangan antara Israel-Iran, serta perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok menciptakan ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada penurunan permintaan.
Eddy kemudian menjelaskan, jika volume ekspor menurun, sementara harga tetap sama seperti tahun lalu, penerimaan devisa dari sektor kelapa sawit otomatis ikut turun.
"Akibat perkiraan penurunan ekspor CPO hingga 1,5 juta ton tentu pendapatan devisa akan berkurang," ucapnya. (Ins/E-1)
KOMISI VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke salah satu sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Astra Agro Lestari mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kawasan perkebunan kelapa sawit.
Turunnya harga tersebut dapat memengaruhi semangat petani dan pekerja. Apalagi hal itu bisa berdampak beruk roda berekonomian warga sekitar.
Gapki mengambil langkah strategis dengan menggandeng Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) dalam upaya memperkuat posisi dan citra industri sawit Indonesia di kancah global.
PT Astra Agro Lestari mencatatkan kinerja yang positif dan juga menunjukkan pencapaian tanggung jawab sosial melalui Laporan Keuangan dan Laporan Keberlanjutan.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melakukan sejumlah langkah mitigasi untuk mendukung upaya pemerintah mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengimbau segenap pelaku industri sawit saling berkoordinasi serta melakukan konsolidasi dengan Gapki.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meluncurkan berbagai strategi dan langkah antisipatif kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah operasional anggotanya.
Forwatan dan Gapki menyalurkan bantuan kepada anak yatim piatu sebagai wujud kepedulian dan berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved