Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Hashim Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Berawal dari Kecemasan Prabowo soal Stunting

Naufal Zuhdi
07/10/2024 15:40
Hashim Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Berawal dari Kecemasan Prabowo soal Stunting
Hashim Djojohadikusumo dalam acara Kadin Indonesia.(MI/Naufal Zuhdi)

DEWAN Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program andalan Presiden terpilih Prabowo Subianto berasal dari kecemasan yang dirasakan oleh Prabowo secara langsung.

"Saya juga bersaksi bahwa ide makanan gratis ini bukan ide baru. Ini bukan dari langit untuk kampanye 2024, ide untuk makanan gratis lahir tahun 2006, bulan Juli 2006," kata Hashim di kantor Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (7/10).

Lebih lanjut, Hashim pun menilik latar belakang lahirnya program MBG yang menjadi program andalan Prabowo. Berawal pada 2006 silam, Prabowo menjelaskan kepada Hashim bahwa berdasarkan data stunting yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada saat itu sangatlah mengerikan.

Baca juga : Kadin Indonesia Resmikan Susunan Kepengurusan Masa Bakti 2024-2029

"(Data itu) sangat bikin Pak Prabowo cemas. Disitu ada data 30% anak-anak di Indonesia di bawah umur 5 tahun menderita kondisi stunting," papar Hashim.

Prabowo, sambung Hashim, pada saat itu mengatakan bahwa jika angka stunting yang saat itu berada di 30% yang menimpa anak-anak Indonesia di bawah usia 5 tahun maka pada saat mereka nanti masuk angkatan kerja intelligence quotient (IQ) dari mereka hanya akan berada di angka 70 saja.

Program MBG, lanjut Hashim juga merupakan obsesi dari Prabowo untuk memberikan makanan gratis untuk semua anak-anak di Indonesia dan ditambah juga kepada ibu-ibu yang sedang hamil di Indonesia dengan total lebih dari 82 juta jiwa di Indonesia yang akan bisa menikmati program MBG. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik