Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANK Indonesia mengumumkan bahwa indeks permintaan terhadap properti komersial di tahun 2024 mengalami pertumbuhan positif.
Pertumbuhan ini dipicu oleh kembalinya daya beli masyarakat, perputaran barang, serta meningkatnya tren e-commerce di Indonesia.
Baca juga : Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5%
Peningkatan sektor e-commerce memberikan dampak positif bagi seluruh industri, terutama industri logistik dan pergudangan.
Bisnis e-commerce yang berkembang pesat memiliki proses yang berbeda dari bisnis konvensional, sehingga mengubah kebutuhan properti komersial.
Saat ini, pelaku bisnis tidak hanya memerlukan properti komersial biasa, tetapi juga bangunan multiguna yang serba bisa.
Baca juga : Hadapi Lebaran 2021, BI Kalteng Siapkan Rp3,35 Triliun
Senior Managing Director Jababeka Ivonne Anggraini menyatakan bahwa tren bangunan komersil multiguna di Indonesia tengah meningkat.
"Sudah tentu karena ruko multiguna dapat menghemat biaya operasional. Selain itu, semakin berkurangnya lahan di wilayah perkotaan membuat bangunan multiguna semakin diminati karena bisa menjadi solusi bisnis yang praktis," ujarnya.
Jababeka pun memiliki Jababeka Bizpark, bangunan komersil multiguna yang terletak di jantung kawasan industri Kota Jababeka Cikarang.
Baca juga : Mencari Jodoh di Museum Bank Indonesia
Dipasarkan dengan harga mulai dari Rp1,4 miliar, bangunan ini dirancang untuk mendukung berbagai kebutuhan bisnis dengan akses strategis.
"Dengan harga yang ditawarkan, Jababeka Bizpark masih dapat dijangkau oleh pelaku bisnis kelas menengah ataupun pebisnis muda," tambah Ivonne.
Dengan total luas 12,4 hektare, bangunan ini berdekatan dengan fasilitas seperti Jababeka Outlet Factory dan rumah sakit internasional. Tiga tipe ruko yang ditawarkan, termasuk ruang penyimpanan dan showroom, diyakini dapat menjadi solusi bisnis inovatif.
Baca juga : Ramadan-Idul Fitri, BI Siapkan Uang Baru Sebesar Rp151,14 Triliun
Kawasan ini juga memiliki potensi besar untuk bisnis di sektor kesehatan, seperti penyimpanan alat kesehatan, serta beragam penggunaan lainnya seperti F&B, gudang, dan co-working space. Ivonne menegaskan,
“Jababeka Bizpark juga cocok untuk berbagai jenis penggunaan, termasuk F&B, gudang, kantor, workshop, dan showroom.”
Jababeka Bizpark berlokasi strategis di CBD Jababeka Cikarang yang terkoneksi langsung dengan Jakarta dan Bandung, dikelilingi oleh lebih dari 2.000 perusahaan nasional dan multinasional.
Dengan infrastruktur yang mumpuni dan sejumlah fasilitas berstandar internasional, Jababeka Cikarang telah berhasil menciptakan konsep Live, Work, Play, menjadikannya lokasi yang menguntungkan bagi pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnis mereka. (Z-10)
Sejak awal tahun hingga 3 Juli 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp52,95 triliun dan Rp34,72 triliun.
Sistem pembayaran digital QRIS Tap ditargetkan mendukung percepatan digitalisasi pembayaran di Sulawesi Selatan
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved