Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KAWASAN Berikat (KB) telah menjadi salah satu pilar penting dalam meningkatkan kinerja industri dan ekspor Indonesia sejak perumusan awalnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 1990. Fasilitas ini bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik, khususnya dalam mendorong partisipasi penanaman modal pada sektor industri berorientasi ekspor.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi pelaku usaha adalah efisiensi waktu dan biaya logistik. Dengan adanya fasilitas KB, produsen tidak lagi perlu repot mengurus proses impor dan customs clearance di pelabuhan. Selain itu, fasilitas kepabeanan dan perpajakan yang disediakan juga memberikan kemudahan berupa penangguhan atau pembebasan bea masuk dan pajak. Hal ini pada gilirannya meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global.
Baca juga : Nilai Investasi Perusahaan Nasional di Afrika Sentuh US$2,09 Miliar
Pendirian KB telah menerima respons positif dari dunia usaha, terlihat dari tingginya antusiasme investasi di dalam negeri. Insentif fiskal dan kemudahan perizinan yang ditawarkan pemerintah telah mendorong banyak pengusaha untuk berinvestasi di kawasan ini, menciptakan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan meningkatnya kegiatan usaha.
Selama sepuluh tahun terakhir, pemerintah telah melakukan empat kali perubahan aturan mengenai KB, dengan regulasi terbaru yaitu PMK Nomor 65 Tahun 2021. Aturan ini menekankan kemudahan usaha, salah satunya dengan menyederhanakan proses perizinan yang sebelumnya memerlukan 45 perizinan menjadi hanya tiga. Pemerintah kini juga menerapkan prinsip trust and verify, yang memungkinkan izin Kawasan Berikat diterbitkan asalkan calon pengusaha memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Sebagai tambahan, pendirian Kawasan Berikat Mandiri (KBM) pada 19 September 2019 juga memberikan kemudahan lebih bagi pengusaha. Dengan KBM, pemerintah memberikan kepastian dan kemudahan berusaha, serta efisiensi biaya operasional.
Baca juga : Setelah Turun, Ekonomi Kanada Tumbuh 1% pada Kuartal Keempat
Dengan semua kemudahan yang diberikan, KB telah menjadi pilihan menarik bagi pelaku usaha berorientasi ekspor. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2014, terdapat 838 perusahaan KB, dan hingga September 2024, jumlah tersebut telah meningkat menjadi 1.454 perusahaan.
Kontribusi ekspor dari perusahaan penerima fasilitas KB juga menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Antara tahun 2017 hingga 2022, rata-rata kontribusi ekspor tahunan dari perusahaan KB mencapai Rp911,10 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi selama masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan hasil kajian tahun 2023, sebanyak 1.435 perusahaan KB menerima total fasilitas fiskal sebesar Rp72,03 triliun, menyumbang nilai ekspor Indonesia sebesar Rp1.634,97 triliun.
Selain itu, KB juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar, dengan menyerap 1.752.042 tenaga kerja pada tahun 2022. Berbagai sektor usaha seperti perdagangan, akomodasi, makanan, dan transportasi juga mengalami peningkatan aktivitas ekonomi di sekitar kawasan ini.
Data ini membuktikan bahwa Kawasan Berikat tidak hanya berkontribusi terhadap kinerja ekspor, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kerja sama antara pelaku usaha dan pemerintah selama sepuluh tahun terakhir telah membuahkan hasil yang positif, mendorong pertumbuhan industri Indonesia dan menciptakan lebih banyak peluang kerja. (RO/Z-10)
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Ditjen Bea Cukai akan mengawal kelancaran proses bisnis dan logistik di pelabuhan agar tidak terjadi hambatan yang bisa menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha maupun negara.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui produk inovasinya QLola by BRI menghadirkan fitur Digital Trade Finance yang memudahkan kegiatan transaksi perdagangan ekspor impor.
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
SURPLUS perdagangan Indonesia April 2025 tercatat hanya sebesar US$160 juta, penurunan tajam dipicu lonjakan signifikan nilai impor nonmigas,
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
investasi yang gagal masuk ke Indonesia senilai Rp1.500 triliun pada 2024. Itu disebabkan antara lain oleh permasalahan pelayanan perizinan, kemudahan berusaha, hingga daya saing.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved