Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
INDONESIA bertekad mengultimatum negara-negara Eropa perihal Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) yang tak urung rampung selama 9 tahun. Pasalnya negara-negara di Benua Biru dianggap menghambat proses perjanjian kerja sama itu.
“Perundingan ke-19 dan nanti (hari ini) saya akan tegaskan, kalau Eropa terus pindah gawangnya (isunya), ada batasnya. (Ultimatum terakhir) iya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perkeonomian Airlangga Hartarto kepada pewarta di kantornya, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Adapun proses perjanjian kerja sama I-EU CEPA telah berlangsung selama 9 tahun. Namun konsep perjanjian tersebut tak urung rampung. Setidaknya ada tiga isu utama yang diminta untuk segera diselesaikan. Pertama, pihak Uni Eropa menginginkan Indonesia melonggarkan kebijakan impor bagi produk-produk yang berasal dari Eropa.
Baca juga : Menko Airlangga Lantik Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam
Kedua, terkait kebijakan pembatasan ekspor berupa pengenaan bea keluar. Ketiga mengenai perpajakan digital. Selain itu, ditenggarai pula hal yang menghambat finalisasi tersebut ialah adanya pergantian kabinet baru di lingkup Uni Eropa.
Pada perundingan ke-19 kali ini, Airlangga memanggil para duta besar negara-negara Eropa untuk membahas dan mendiskusikan finalisasi perjanjian kerja sama I-EU CEPA itu.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, progres penyelesaian perundingan IEU-CEPA sudah hampir 90%. "Sudah hampir 90%, tinggal sedikit lagi," ujarnya kepada pewarta di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu (4/9).
Baca juga : Kepala BP Batam dan Menko Perekonomian RI Hadiri Peresmian PSN Galang
Dia menambahkan, perundingan perjanjian perdagangan tersebut diharapkan dapat selesai pada September tahun ini. "I-EU CEPA September mudah-mudahan selesai," lanjut dia.
Ia menilai Uni Eropa adalah mitra dagang yang penting bagi Indonesia dikarenakan pasarnya sangat besar, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, baik Indonesia maupun Uni Eropa telah berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan dalam waktu dekat.
Perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa akan membawa banyak manfaat, tak sekadar dari segi bebas pajak/Bea Masuk saja, tetapi juga penyelesaian masalah lainnya, seperti peraturan deforestasi Uni Eropa (EUDR) dan carbon border adjustment mechanism (CBAM). IEU-CEPA dapat menjadi fondasi dari hubungan dagang antara Indonesia dengan Uni Eropa. (Mir/P-3)
Melalui Indonesia-EU CEPA, Uni Eropa berkomitmen untuk menghapuskan tarif sebesar 98% dari seluruh pos tarif dan 99% dari total nilai impor.
Presiden mengatakan kawasan Uni Eropa merupakan pasar dagang yang besar dengan jumlah penduduk 460 juta.
Ursula menjelaskan bahwa perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa itu dinamakan sebagai Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Usaha Presiden Prabowo Subianto menggandeng Uni Eropa merupakan langkah strategis dalam memperkuat diplomasi Indonesia di tengah dinamika global yang tidak menentu.
Prabowo mengatakan bahwa Eropa memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas global, terutama di tengah situasi dunia yang tidak menentu.
PRESIDEN Prabowo Subianto melanjutkan lawatan luar negerinya. Setelah Brazil, Prabowo mengunjungi Brussel, Belgia, kota dari kantor pusat Uni Eropa membahas kerja sama perdagangan dan tarif
Presiden rabowo Subianto menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% sebagai salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN.
Dari jumlah tersebut, 70% merupakan batu bara berkualitas rendah, sedangkan sisanya adalah batu bara berkualitas sedang dan tinggi.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
Pada semester pertama 2025 ini, tiga lembaga pemeringkat skor kredit internasional memberikan outlook stabil terhadap Indonesia, yakni Moody’s (Baa2), Fitch (BBB), dan S&P (BBB).
PROSES perundingan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) mengenai kesepakatan tarif perdagangan telah ditempuh melalui tahapan yang panjang dan inklusif.
Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan cadangan batubara yang besar, tidak hanya mengandalkan batubara sebagai sumber energi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved