Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Industri Makanan dan Minuman Ditargetkan Tumbuh Hingga 7% Tahun Ini

19/8/2024 23:19
Industri Makanan dan Minuman Ditargetkan Tumbuh Hingga 7% Tahun Ini
Calon konsumen memilih minuman kemasan di sebuah pusat perbelanjaan, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (5/7).(Antara)

Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menargetkan pertumbuhan industri makanan dan minuman dapat tumbuh di hingga 7% pada tahun ini. Target itu sekaligus menunjukkan optimisme dari industri sektor tersebut setelah sempat kesusahan dalam beberapa tahun terakhir.

"Tentunya, untuk mendorong pertumbuhannya, industri ini harus terus bertransformasi dan melakukan inovasi," ujarnya di Jakarta, Senin (19/8).

Adhi mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, industri makanan dan minuman juga perlu menerapkan teknologi yang bisa membantu untuk mengembangkan dan mengolah bahan makanan dan minuman agar bisa menaikkan harga jual.

Baca juga : Dukung Bisnis Berkellanjutan, Food, Hotel & Tourism Bali Kembali Digelar Tahun Ini

"Kami optimis industri ini bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di Indonesia dan negara-negara Asia," tuturnya.

Menurut Adhi, inovasi teknologi merupakan pendorong utama dalam transformasi industri pangan. Itu diharapkan mampu memberikan efisiensi biaya dari sisi produksi sehingga memberikan harga yang bersaing, mengurangi cacat produk, hingga meningkatkan kapasitas produksi.

Selain itu, teknologi juga berperan penting dalam upaya peningkatan ekonomi hijau yang menerapkan prinsip ramah lingkungan, memanfaatkan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, serta mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Baca juga : Melalui FHA-Food & Beverage 2024, Produk Indonesia Buka Akses ke Pasar Global

Diketahui, kontribusi sektor makanan dan minuman terhadap PDB industri nonmigas mencapai 39,10% dan memberikan kontribusi sebesar 6,5% terhadap PDB nasional pada tahun 2023 dan nilai investasi pada industri makanan dan minuman sekitar Rp85,1 triliun pada 2023.

Selain itu, sektor makanan dan minuman juga mencatat realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat dari US$615.358 menjadi US$679.578 atau sekitar 10% secara tahunan (year on year/yoy) dan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) meningkat dari US$11.268.648 menjadi US$18.835.649 atau sekitar 67% (yoy).

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya melalui industri makanan dan minuman, Informa Markets kembali menyelenggarakan pameran bertajuk Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 pada 4-6 September 2024 di Jakarta International Expo.

Baca juga : Pameran Makanan dan Minuman SIAL interfood 2023 Resmi Dibuka

Dewan Penasihat dan Ilmuwan Senior Pusat Sains dan Teknologi Pangan dan Pertanian Asia Tenggara (Seafast) IPB Purwiyatno Hariyadi mengatakan industri harus memastikan keamanan, gizi, dan fungsional dari produk pangan sedari ingredient hingga siap konsumsi.

"Ingredien pangan, sebagai komponen utama dalam produk makanan, memegang peranan krusial dalam mencapai tujuan tersebut," kata dia.

Merujuk Codex Alimentarius Commission, ingredien pangan merupakan segala bahan yang digunakan untuk membuat makanan, termasuk bahan tambahan pangan dan zat-zat lainnya yang tetap ada dalam produk akhir.

Baca juga : Pameran SIAL Interfood 2023 Siap Digelar dan Dikuti 895 Perusahaan

Karenanya, kata Purwiyatno, Pameran FiA-INDONESIA 2024 menjadi platform penting bagi industri, pemerintah, akademisi, dan pelaku industri untuk berkolaborasi menggali potensi ingredien pangan lokal Indonesia.

"Dengan demikian, diharapkan dapat mendorong inovasi, meningkatkan daya saing industri pangan nasional di kancah global, serta memperkuat ketahanan pangan," jelasnya.

Sementara itu, Regional Portfolio Director (ASEAN) Informa Markets Rose Chitanuwat, mengatakan, Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 hadir dengan skala yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Kami menargetkan untuk menarik lebih dari 22.800 pengunjung selama acara berlangsung, dengan lebih dari 700 penyedia merek ternama dari 38 negara yang akan bergabung," kata dia.

Selain itu, akan ada banyak diskusi komprehensif dan edukatif terkait bahan pangan, seperti pengganti gula dalam makanan dan minuman, serta penerapan kebijakan halal di Indonesia. "Ini akan menjadi ajang yang tepat untuk pengembangan bisnis, memperluas wawasan, sekaligus menjadi platform networking bagi para pelaku bisnis makanan dan minuman," pungkasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya