Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Dalam menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Dana Indonesia bersama dengan Star Asset Manegement (AM) resmi meluncurkan layanan investasi reksa dana sebagai salah satu produk terbaru Dana Indonesia.
"Kehadiran layanan ini menegaskan komitmen dana untuk terus mengakselerasi literasi dan inklusi keuangan serta mewujudkan masyarakat non tunai Indonesia yang sehat finansial," ucap Chief Financial Officer (CFO) Dana Indonesia, Jonanda Yattha Saputra di Kantor Dana Indonesia pada Kamis (15/8).
Sebagaimana diketahui, menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar baru sebesar 65,43%. Adapun, indeks inklusi keuangan sebesar 75,02%. Yattha menilai bahwa hal ini menunjukkan masih banyak segmen masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal, apalagi merasakan manfaat dari layanan keuangan.
Baca juga : Melalui CSR, BNI Sekuritas Tingkatkan Literasi dan Inklusi Pasar Modal
"Di sinilah peran penting industri fintech termasuk Dana dengan menawarkan layanan keuangan digital yang mudah diakses dan terjangkau. Fintech membantu menjembatani kesenjangan inklusi keuangan dan mendorong lebih banyak masyarakat untuk masuk ke dalam sistem keuangan formal," imbuhnya.
Dalam implementasinya, sambung dia, Dana Indonesia bekerja sama dengan STAR AM yang akan menjadi manajer investasi atas reksa dana yang ditawarkan.
"Dengan teknologi dan sistem keamanan terdepan, kami memastikan pengalaman informasi reksa dana pengguna selalu mudah aman dan nyaman," tutur Yattha.
Baca juga : Bank Digital mulai Sasar Generasi Muda dengan Produk Reksa Dana
Di kesempatan yang sama, CEO Star Asset Management, Hanif Mantiq mengungkapkan bahwa hingga 12 Agustus 2024, jumlah total Nasabah Star AM yang melakukan registrasi melalui aplikasi Dana telah mencapai lebih dari 290 Ribu Nasabah.
"Star AM akan terus berkomitmen untuk membantu masyarakat mencapai aspirasi finansial mereka. Dengan kerja sama ini, setidaknya 180 juta masyarakat Indonesia kini memiliki akses untuk berinvestasi di reksa dana dengan mudah dan murah," terangnya.
Ia menambahkan bahwa produk Star Money Market Kelas Dana dari Star AM akan tersedia untuk pertama kalinya di aplikasi DANA. Produk ini, lanjut dia, dinilai sangat sesuai untuk investor pemula karena reputasinya yang tinggi.
"Kredibilitas tersebut terbukti melalui performa unggulan Star Money Market sebagai produk yang berisiko rendah dengan kinerja 1 tahun per 31 Juli 2024 sebesar 5,04% dimana return ini lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito perbankan. Selain itu, dengan pertumbuhannya yang menarik, stabil, serta likuiditas tinggi dengan risiko terukur menjadikan reksa dana tersebut sangat ideal bagi investor pemula," tandas Hanif. (Z-11)
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
investasi yang gagal masuk ke Indonesia senilai Rp1.500 triliun pada 2024. Itu disebabkan antara lain oleh permasalahan pelayanan perizinan, kemudahan berusaha, hingga daya saing.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Bank Woori Saudara Cabang Garut menggelar edukasi literasi keuangan di SDN Regol 4 dan SMK Al-Istiqomah Garut.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengajak para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk lebih memahami literasi keuangan dengan baik.
Edukasi finansial bertajuk Investing in Youth, Empowering Communities. Program ini menyasar 300 siswa dari tiga sekolah menengah atas di Jakarta dan Depok.
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Literasi keuangan sangat dibutuhkan seniman. Ada kalanya, mereka tidak produktif berkarya sehingga membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik agar memiliki kestabilan finansial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved