Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
KOPERASI Pemulung Berdaya atau Recycle Business Unit (RBU) Tangerang Selatan, Tangerang, Banten, yang bergerak di bidang usaha daur ulang menjadi salah satu penerima layanan dana lingkungan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, (14/8) mengatakan sertifikat dana layanan masyarakat dari BPDLH merupakan wujud dukungan pemerintah kepada masyarakat dalam kerja aksi lingkungan.
Dana tersebut, katanya lagi, bukan APBN, tetapi dana yang berasal dari filantropi, dari bilateral kerja sama iklim seperti Norwegia, Jerman, dan juga multilateral seperti GCF, GEF, termasuk Bezos Earth Fund. "Dana-dana seperti ini untuk aksi iklim, untuk Folu Net Sink, untuk aksi lingkungan, ekonomi sirkular, dan lain-lain yang terus berkembang dan akan dilanjutkan," katanya.
Baca juga : Komisi IV DPR Minta Pemerintah Tindak Pelanggar Perizinan Kawasan Hutan
BPDLH merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendukung kerja-kerja masyarakat bagi lingkungan yang perlu difasilitasi. Sejumlah penerima manfaat, di antaranya para penerima Kalpataru, sekolah Adiwiyata, perguruan tinggi, kelompok bank sampah, penggerak ekosistem ekonomi sirkular seperti Koperasi Pemulung Berdaya.
Layanan dana masyarakat untuk lingkungan dari BPDLH diproyeksikan dengan skala senilai 2.000-50.000 dolar Amerika Serikat (AS).
Listiarsih, perwakilan Koperasi Pemulung Berdaya mengatakan dana layanan pembiayaan ekonomi sirkular yang dipercayakan akan digunakan untuk mengembangkan koperasi.
Baca juga : Mengukur Jejak Karbon di Festival LIKE 2
"Dengan demikian, para pemulung yang telah menjadi anggota koperasi bisa merasakan manfaatnya dan semakin berdaya dalam meningkatkan kesejahteraannya," katanya.
Menurut dia, pemulung memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah, namun seringkali terpinggirkan. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi terhadap kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah dengan memberikan dana layanan pembiayaan dari BPDLH tersebut.
Listiarsih menambahkan sertifikat tersebut diserahkan Presiden Jokowi di ajang Festival Lingkungan Iklim Kehutanan Energi Baru Terbarukan (LIKE) 2 di Jakarta Convention Center (JCC), 9 Agustus 2024 lalu.
Baca juga : Pos Indonesia Luncurkan Program Pembiayaan dengan Bunga 0%
Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan awalnya Koperasi Pemulung Berdaya merupakan mitra binaan perusahaan dalam upaya pengelolaan sampah plastik.
Saat ini, kerja sama Koperasi Pemulung Berdaya dengan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) tersebut masih terus berlanjut. Koperasi Pemulung Berdaya menyuplai recycle PET (rPET) untuk digunakan menjadi kemasan botol baru.
Koperasi Pemulung Berdaya dibentuk pada 2013 bergerak di bidang produksi cacahan daur ulang plastik dan simpan pinjam. Koperasi ini juga menjadi lembaga yang menaungi unit bisnis daur ulang.
Dengan jaringan bisnis yang terus berkembang, Koperasi Pemulung Berdaya memiliki omzet hingga Rp20 miliar per tahun pada 2023 dan mampu berhasil mengumpulkan lebih dari 2 ribu ton sampah botol PET dari seluruh unit bisnis daur ulang di Tangerang Selatan, di Gunung Sindur, Bogor, Sukabumi, Bekasi, dan Labuan Bajo. (Ant/N-2)
SEBANYAK 50 Ketua DPD KNTI se-Sumatra dan Koperasi Perikanan melaksanakan Rapat Konsolidasi penguatan simpul jaringan koperasi perikanan di wilayah Sumatra dan Kepulauan Riau.
Wusono getol mengembangkan Koperasi Bumiayu Mandiri Sejahtera di Perumahan Asabri Bumiayu Indah Blok D-6 Kota Malang. Koperasi itu semula bermodal Rp600 ribu pada akhir 2018.
Digi Koperasi memiliki kapabilitas lengkap, meliputi Kasir Koperasi, Akuntansi dan Keuangan Koperasi, Internet Cepat, Integrasi Ekosistem Koperasi, hingga Integrasi Dashboard
KDKMP akan melakukan kerja sama dengan mereka dalam memajukan perekonomian di desa.
Pemerintah membuka peluang bagi Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih untuk menjadi subpangkalan elpiji 3 kilogram (kg).
Koperasi Desa Merah Putih akan mampu membunuh peran para tengkulak sehingga membuat rantai pasok, terutama sektor pangan, menjadi lebih pendek.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved