Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mengukur Jejak Karbon di Festival LIKE 2

Basuki Eka Purnama
15/8/2024 05:00
Mengukur Jejak Karbon di Festival LIKE 2
Pengunjung Festival Like mendaftar pada aplikasi kalkulator jejak karbon.(MI/HO)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) 2. 

Festival LIKE 2 memperlihatkan perkembangan teknologi ramah iklim untuk mendukung masa depan berkelanjutan sekaligus merupakan sebuah program yang diinisiasi Kementerian LHK dalam rangka road to COP ke-29 UNFCCC 2024 yang akan berlangsung di Baku, Azerbaijan, pertengahan November mendatang. 

Festival ini menjadi wadah untuk memperkenalkan hasil kerja nyata dan upaya perbaikan kebijakan serta implementasinya di sektor kehutanan dan lingkungan hidup.

Baca juga :  Menteri LHK Luncurkan Ekososlab, Dukung Anak Muda Beraksi untuk Lingkungan

Selain menghadirkan penampilan spesial para musisi dalam I LIKE CONCERT setiap harinya, festival juga menghadirkan pameran teknologi ramah iklim dan inovasi keberlanjutan baik dari institusi pemerintah pusat maupun daerah, serta perusahaan baik nasional maupun swasta.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dalam pembukaan festival, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan keberlanjutan. 

"Selama 10 tahun terakhir, kita telah melihat hasil nyata dari kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam melindungi dan memperbaiki lingkungan kita," ungkapnya. 

Baca juga : Dukung Gerakan Peduli Lingkungan, Gubernur Jawa Tengah Terima Penghargaan PBLHS Adiwiyata 2024

"Festival LIKE 2 ini adalah bukti komitmen kita untuk terus maju dalam upaya keberlanjutan dan aksi iklim," lanjut Siti Nurbaya.

Festival LIKE 2 juga dihadiri Presiden Joko Widodo. Pada kesempatan tersebut, Presiden menyerahkan 15 SK hutan sosial, TORA, sawit rakyat, serta sertifikat layanan dana lingkungan untuk Masyarakat.

Di Festival LIKE 2, Direktorat Inventaris Gas Rumah Kaca (IGRK) KLHK mendorong para peserta yang hadir untuk menghitung potensi emisi karbon yang dihasilkan dari titik keberangkatan ke Lokasi LIKE 2 di JCC Senayan Jakarta melalui system “kalkulator jejak karbon”.  

Baca juga : Kerja Nyata dan Kolaborasi di Bidang Lingkungan Selama 10 Tahun, Berbuah Manis

Kalkulator jejak karbon merupakan platform yang dikembangkan untuk mengetahui berapa banyak potensi emisi gas rumah kaca dari kegiatan Anda. 

Platform Kalkulator Jejak karbon 2.0  ini dikembangkan atas kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bersama Pemerintah Federal Jerman melalui platform International Climate Initiative (IKI), yang diimplementasikan oleh GIZ, Climate and Biodiversity Project (CLARITY).  

Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring Pelaporan Verifikasi, Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hari Wibowo menyampaikan, Kalkulator Jejak Karbon merupakan alat bantu bagi semua pihak agar dapat menghitung potensi emisi karbon dari kegiatan yang mereka lakukan. 

Penggunaan Kalkulator Jejak Karbon tidak hanya pada acara LIKE 2 tapi dapat juga dilakukan oleh semua pihak dari berbagai sektor dan aktivitas seperti menghitung potensi emisi dari Listrik, sampah, transport, serta kegiatan. 

Lebih lanjut Hari Wibowo juga menyampaikan bahwa potensi emisi yang dihasilkan oleh kehadiran peserta akan disikapi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan menanam tanaman sebagai “tebus dosa” atas emisi yang dihasilkan dari peserta. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya