Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGEMBANG yang tergabung dalam Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Banten mendesak pemerintah untuk segera menambah kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 2024.
Permintaan ini muncul karena kuota yang dialokasikan tahun ini sebesar 166.000 unit, mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 229.000 unit.
Ketua DPD Apersi Banten Safran Edi Harianto Siregar menilai penurunan kuota ini tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Baca juga : Realisasi Pembiayaan Rumah Subsidi mencapai 103.749 Unit, 47,15% dari Target
Berdasarkan catatan BP Tapera, hingga 23 Juli 2024, penyaluran FLPP telah mencapai 98.564 unit.
"Kenapa kuota tahun ini malah dikurangi? Padahal pencapaian tahun lalu menunjukkan peminatnya sangat tinggi," ungkapnya dengan nada kecewa di Jakarta.
Kekurangan kuota ini, menurut Safran, tidak hanya merugikan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang sangat membutuhkan rumah subsidi, tetapi juga mengancam stabilitas sektor properti.
Baca juga : Pengelolaan Dana Abadi Dipercaya Mampu Atasi Backlog
"Industri properti berperan besar dalam perekonomian, mencakup tenaga kerja, produk material, dan bisnis pendukung lainnya. Penurunan kuota akan berdampak luas," tegasnya.
Safran memperingatkan bahwa jika tidak ada penambahan kuota, permintaan yang tinggi di Banten berpotensi menyebabkan kuota subsidi habis sebelum akhir Agustus 2024.
"Tahun lalu, kami memproduksi hingga 9.573 unit rumah subsidi. Dengan kebutuhan yang terus meningkat, pemerintah harus segera bertindak," ujarnya.
Baca juga : Kuota Pembiayaan Rumah Subsidi Hampir Habis, 3 DPD REI Usul Hal Ini
Direktur PT Bangun Prima Putra dari Tangerang Zaenal Abidin turut menambahkan bahwa penambahan kuota sangat ditunggu.
"Sebagai pelaku industri yang fokus pada rumah subsidi, kami berharap kuota tahun ini lebih tinggi. Kebutuhan di Banten sangat besar, dan masalah kuota ini perlu solusi serius," katanya.
Zaenal juga menekankan perlunya terobosan baru dalam pembiayaan rumah subsidi. "Pemerintah harus mencari alternatif dana pendamping agar tidak sepenuhnya bergantung pada APBN," ujarnya.
Dengan situasi yang semakin mendesak, Apersi Banten dan para pengembang lokal berharap pemerintahan baru dapat menangani masalah ini dengan lebih efektif dan memberikan kepastian kuota yang memadai.
Jika tidak, krisis rumah subsidi yang terjangkau dapat semakin memburuk, membebani masyarakat dan memperlambat pertumbuhan sektor perumahan. (Z-10)
MENTERI Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meminta bjb meningkatkan target penyaluran KPR Sejahtera FLPP untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jawa Barat.
BP Tapera ditargetkan oleh pemerintah menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 220 ribu unit rumah senilai Rp28,2 Triliun pada 2025.
Hasil pemantauan yang dilakukan oleh para petugas ini menjadi rujukan bagi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam (PKP) memastikan hunian yang layak.
Dengan KPR FLPP, masyarakat MBR akan menerima manfaat DP hanya 1%, harga rumahnya terjangkau, dan cicilan tetap selama masa tenor.
Sebanyak 2.000 unit rumah bersubsidi dan komersial habis dalam Pesta Rakyat yang digelar Vista Land. Adapun, hunian tersebut tersebar di wilayah Jabodetabek dan Banten.
Hingga 4 Juli 2022, BP Tapera telah menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 101.492 unit rumah senilai Rp11,27 triliun.
Apersi juga berkomitmen mengupayakan masyarakat berpenghasilan rendah mendapat kemudahan mengajukan KPR rumah.
Selama ini, sektor perumahan seakan urusan orang-orang berduit.
PT SEG resmi melakukan kerja sama KPA/KPR dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk penyedia KPR DP 0 persen pembangunan Bogor Heritage Ecopark.
Pertanyaan seputar fasilitas kredit pemilikan apartemen maupun tanda tangan perjanjian kredit dengan pihak Bank langsung dapat diajukan tanpa bertatap muka secara dekat.
Serah terima unit sudah dilakukan sejak awal 2021.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan satu skema pembiayaan yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved