Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Dorong Pemberdayaan Kelompok Tani, Pendopo Field Dihadiahi Proper Emas

Andhika Prasetyo
01/8/2024 10:19
Dorong Pemberdayaan Kelompok Tani, Pendopo Field Dihadiahi Proper Emas
Petani memanen pinang.(MI)

Proper Emas diraih Pendopo Field melalui corporate social responsibility CSR Program Gerakan Perempuan Lestarikan Alam Melalui Konservasi Pinang (Gemilang). Program tersebut fokus pada pendampingan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati di Desa Sukarya, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan, dalam pemanfaatan buah pinang.

Field Manager PT Pertamina EP Pendopo Field, Wayan Sumerta, mengaku senang karena program tersebut diapresiasi yang artinya betul-betul memberikan manfaat nyata bagi masyarakat atau target sasaran CSR.

“Bagi saya, Proper Emas adalah bonus. Yang utama, kehadiran kami di sini bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan turut menjaga lingkungan,” kata Wayan.

Baca juga : PLN Icon Plus Beri Bantuan kepada 10 Sekolah dan Masyarakat di Palembang

Program CSR tersebut dimulai pada 2020 dengan melakukan pemetaan sosial di desa. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa Desa Sukarya menghadapi masalah utama yaitu pengangguran dan kemiskinan. Pengangguran disebabkan rendahnya sumber daya manusia (SDM), keterbatasan peluang pekerjaan, serta kurangnya sumber daya modal.

“Kami melaksanakan Program Gemilang karena kami percaya perusahaan tidak bisa tumbuh di tengah masyarakat yang sakit,” kata Community Development Officer Pendopo Field Erwinton Simatupang.

Di Desa Sukarya, keberadaan pinang melimpah tapi masyarakat setempat tidak paham cara mengolahnya. Dalam rantai niaga pinang, desa tersebut hanya sebatas penyuplai bahan mentah.

Akhirnya, dengan pendampingan perusahaan, masyarakat setempat mulai bisa mengolah pinang menjadi produk jadi seperti makanan dan minuman seperti bandrek dan kopi.

Usaha pengolahan pinang terus berkembang. Yang awalnya hanya beranggotakan 5 orang, kini KWT Melati sudah berisi 60 orang. Pendapatan per bulan bisa mencapai Rp100 juta. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya