Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BEBERAPA waktu lalu, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan resmikan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita yang naik menjadi Rp15.700 dari harga sebelumnya Rp14.000.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia di salah satu pasar tradisional di Jakarta Barat, didapatkan sejumlah pedagang tidak menurunkan penjualan.
"Engga menurun kok kalau penjualan," ucap Sri (bukan nama asli), salah satu pedagang di pasar tradisional di pasar tersebut, saat ditemui pada Minggu (21/7).
Baca juga : Puan Maharani Peringatkan Dampak Kenaikan Harga Minyak Goreng Bersubsidi dan Kelangkaannya
Bahkan, ia mengungkapkan telah menjual Minyakita di atas HET sebelum HET Minyakita dinaikkan.
"Sudah jual di harga Rp16.000 dari kemarin-kemarin," tutur dia.
Sementara itu, Desi, salah satu warga Cengkareng, Jakarta Barat menyatakan bahwa dirinya suka membeli Minyakita dengan harga Rp17.000 di warung kelontong dekat rumahnya.
Baca juga : HET Baru Dinilai Berpotensi Lancarkan Distribusi MinyaKita
"Harga Rp17.000, belinya di warung deket sini," imbuhnya saat ditemui.
Ia pun mengakui sebenarnya keberatan dengan harga Minyakita yang biasa dirinya beli.
"Keberatan dari segi harganya," pungkasnya.
Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan mengatakan HET minyak goreng rakyat atau MinyaKita sebesar Rp15.700 per liter sudah berlaku. Payung hukum berbentuk Peraturan Menteri Perdagangan tentang HET MinyaKita terbaru pun dikatakannya segera diundangkan pada pekan depan.
"Sudah berlaku harga Rp15.700 sudah, nanti memang resminya tentu ada permendag-nya," ujar Zulkifli usai meresmikan Porseni Kementerian Perdagangan di Jakarta, Jumat, (19/7). (Z-3)
Penggiling padi diminta untuk tetap memproduksi beras dan mensuplai ke pasar tradisional dan pasar modern dengan menepati syarat mutu seperti yang tertera dalam labeling di packaging.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berkomitmen memberikan kesempatan dan wadah kepada para pedagang kecil untuk naik kelas.
PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli.
Dalam program ini, BI Tegal menyediakan total dana sebesar Rp1 miliar. Penukaran ini merupakan agenda rutin bulanan yang yang dilakukan BI Tegal.
Tim Gabungan melakukan inspeksi dengan mendatangi 8 lokasi agen dan distributor beras di Kabupaten Kudus untuk melakukan pengecekan beras terkait beras oplosan.
Beberapa pasar tradisional seperti Pasar Jakabaring, Pasar Sungki, Pasar Kertapati, Pasar 13 Ulu, hingga Pasar Palimo, di Palembang, Minggu (30/3), dipenuhi warga sejak pukul 07:00 WIB.
Bagi konsumen, kebijakan ini berpotensi memudahkan pilihan karena kategori lebih sederhana. Namun, fleksibilitas harga membuat masyarakat harus lebih jeli, sebab harga bisa lebih fluktuatif mengikuti pasokan dan permintaan.
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
PENGAMAT Pertanian, Syaiful Bahari mengungkapkan bahwa saat ini kebijakan dua Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras jenis medium dan premium kini sudah tidak relevan.
KETUA Umum Asosiasi Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penurunan harga jual beras premium sebesar Rp200 per kilogram.
pemerintah perlu juga menganalisa penyebab terjadinya pelanggaran pengoplosan beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved