Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PENURUNAN ekspor maupun impor yang terjadi di Juni 2024 secara month to month (mtm) merupakan catatan penting bagi sektor perdagangan Indonesia. Meski masih surplus, dampak ketidakpastian ekonomi global mulai terasa dan perlu langkah strategis untuk mengatasinya.
Pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economic (CORE) Eliza Mardian mengatakan bahwa Indonesia perlu melakukan diverifikasi produk ekspor. Sebab, ekspor Indonesia mayoritas masih bahan mentah, sehingga harga komoditas memengaruhi.
"Secara volume mungkin relatif tetap tetapi kalau secara value atau harga rendah, nilai ekspor kita jadi rendah. Perlu diversifikasi produk yang diekspor yakni hasil manufaktur yang memiliki added value lebih tinggi," ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (16/7).
Baca juga : Mengenal Komoditas Impor dan Ekspor Indonesia
Selain itu, kata Eliza, Indonesia perlu diversifikasi negara tujuan ekspor. Selama 10 tahun terakhir mitra dagang utama Indonesia nyaris tidak berubah.
Untuk itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) perlu melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi produk potensial ekspor yakni produk yang bisa diproduksi Indonesia. Kemenlu perlu mencari negara tujuan baru untuk ekspor produk Indonesia, sehingga tidak bergantung pada mitra dagang utama seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.
"Informasi market intelligence tersebut harus sampai ke pelaku usaha di dalam negeri agar memproduksi barang yang spesifikasi dan marketnya jelas," imbuhnya. "Ekspor turun secara mtm karena penurunan harga komoditas dan turunnya impor Tiongkok dan Amerika Serikat selaku mitra dagang utama Indonesia," tambah Eliza.
Terkait impor, lanjutnya, impor barang konsumsi turun secara mtm karena high base effect dari Mei sebelumnya. Untuk bahan baku penolong karena pelemahan PMI manufaktur. "Impor turun sejalan dengan aktivitas ekonomi. Ketika manufaktur ekspansif dan investasi asing masuk, impor akan kembali naik," tandasnya. (Z-2)
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Ditjen Bea Cukai akan mengawal kelancaran proses bisnis dan logistik di pelabuhan agar tidak terjadi hambatan yang bisa menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha maupun negara.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui produk inovasinya QLola by BRI menghadirkan fitur Digital Trade Finance yang memudahkan kegiatan transaksi perdagangan ekspor impor.
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
SURPLUS perdagangan Indonesia April 2025 tercatat hanya sebesar US$160 juta, penurunan tajam dipicu lonjakan signifikan nilai impor nonmigas,
Dua ekor satwa primata langka yang dilindungi oleh negara hendak dijual tersangka berinisial CNAB seharga Rp 8,5 juta.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Presiden AS Donald Trump umumkan kesepakatan dagang dengan Vietnam.
Kunjungan ke Batam ini bertepatan dengan peringatan ke-5 Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
DUTA Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan dan Anggota Parlemen Majelis Agung Turki Serkan Bayram menyambangi NasDem Tower, DPP Partai NasDem, Jakarta, pada Jumat, (13/6).
Kesepakatan IEU-CEPA menjadi peluang strategis bagi Indonesia melakukan pengalihan perdagangan di tengah dinamika kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved