Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemerintah Yakin Pabrik Minyak Makan Merah tidak bakal Rugi

M. Ilham Ramadhan Avisena
13/7/2024 16:55
Pemerintah Yakin Pabrik Minyak Makan Merah tidak bakal Rugi
Presiden Joko Widodo saat meresmikan pabrik minyak makan merah pertama di Indonesia yang berada di Kecamatan Pagar Merbau, Deliserdang.(MI/Yoseph Pencawan)

MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki meyakini pembangunan pabrik minyak makan merah tidak bakal merugi. Pasalnya, pabrik itu terintegrasi dari perkebunan, produksi (pabrik), hingga beredar di pasaran dengan mendapatkan izin edar.

"Jangan takut tidak laku, karena sudah banyak pengusaha yang mendengar tentang minyak makan merah. Di antaranya, pengusaha asal Malaysia," ujarnya dikutip dari siaran pers, Sabtu (12/7).

Teten mengatakan, pemerintah sudah menetapkan bahwa keberadaan pabrik minyak makan merah hanya dimiliki koperasi, bukan oleh usaha besar. Karenanya, pengelolaan pabrik secara profesional dinilai menjadi hal yang penting.

Baca juga : Malaysia Tangkap 130 WNI, Gerebek Penampungan Pekerja Migran Ilegal

Ia juga memastikan bahwa pemerintah akan melakukan pelatihan dan pendampingan bagi koperasi agar mampu mengelola pabrik secara profesional. "Kalau ada pengurus yang memiliki kemampuan profesional, silakan. Kalau tidak ada, rekrut dari luar," ujar kata Teten.

Dia juga berharap pabrik minyak makan merah milik koperasi ini menjadi sarana petani sawit untuk naik kelas. Menurut Teten, selama ini kehidupan para petani sawit sudah cukup baik dari hasil penjualan tandan buah segar (TBS).

Petani sawit dinilai akan mendapatkan peningkatan kesejahteraan dengan melakukan penghiliran produknya. "Tingkat kehidupan petani akan lebih meningkat lagi jika sudah mampu mengolah menjadi produk hilir," kata Teten.

Dia optimistis pembangunan pabrik minyak makan merah di Pelalawan ini bakal rampung tak lebih dari empat bulan. Nanti, petani akan mendapatkan dukungan pembiayaan dana bergulir dari LPDB KUMKM. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya