Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki meyakini pembangunan pabrik minyak makan merah tidak bakal merugi. Pasalnya, pabrik itu terintegrasi dari perkebunan, produksi (pabrik), hingga beredar di pasaran dengan mendapatkan izin edar.
"Jangan takut tidak laku, karena sudah banyak pengusaha yang mendengar tentang minyak makan merah. Di antaranya, pengusaha asal Malaysia," ujarnya dikutip dari siaran pers, Sabtu (12/7).
Teten mengatakan, pemerintah sudah menetapkan bahwa keberadaan pabrik minyak makan merah hanya dimiliki koperasi, bukan oleh usaha besar. Karenanya, pengelolaan pabrik secara profesional dinilai menjadi hal yang penting.
Baca juga : Malaysia Tangkap 130 WNI, Gerebek Penampungan Pekerja Migran Ilegal
Ia juga memastikan bahwa pemerintah akan melakukan pelatihan dan pendampingan bagi koperasi agar mampu mengelola pabrik secara profesional. "Kalau ada pengurus yang memiliki kemampuan profesional, silakan. Kalau tidak ada, rekrut dari luar," ujar kata Teten.
Dia juga berharap pabrik minyak makan merah milik koperasi ini menjadi sarana petani sawit untuk naik kelas. Menurut Teten, selama ini kehidupan para petani sawit sudah cukup baik dari hasil penjualan tandan buah segar (TBS).
Petani sawit dinilai akan mendapatkan peningkatan kesejahteraan dengan melakukan penghiliran produknya. "Tingkat kehidupan petani akan lebih meningkat lagi jika sudah mampu mengolah menjadi produk hilir," kata Teten.
Dia optimistis pembangunan pabrik minyak makan merah di Pelalawan ini bakal rampung tak lebih dari empat bulan. Nanti, petani akan mendapatkan dukungan pembiayaan dana bergulir dari LPDB KUMKM. (Z-2)
Pembangunan pabrik minyak makan merah di Kabupaten Musi Banyuasin memiliki luas lahan 3.018 ha dengan rencana kapasitas produksi minyak makan merah mencapai 0,5 ton per jam.
Minyak Makan Merah adalah produk turunan minyak sawit yang berpotensi digunakan sebagai pangan fungsional yang tak hanya bisa menggoreng tapi juga jadi suplemen
KEBERADAAN pabrik minyak makan merah di Desa Pagar Merbau II, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, diharapkan memberikan nilai tambah signifikan bagi petani sawit.
Minyak Makan Merah merupakan inovasi dari produk turunan kelapa sawit selain CPO, yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan makanan multifungsi.
Langkah itu merupakan strategi untuk menjaga harga jual tandan buah segar (TBS) di tingkat petani tetap stabil.
Dalam kurun tiga bulan ke depan, Kementerian Koperasi dan UKM berupaya mempercepat pembangunan pabrik minyak makan merah, agar bisa di-launching pada Januari 2023.
Mereka adalah Founder&Komisaris Utama Paragon Technology and Innovation Nurhayati Subakat, Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati, dan Founder&CEO PT Suri Nusantara Jaya Diana Dewi.
Ia masih aktif menjual sendiri produknya. Dia menjalankan bisnisnya lewat aplikasi TikTok shop dan live. Kegiatan itu dikerjakan setiap hari di media sosial miliknya.
Azis Rismaya Mahfud, pengusaha bus dari keluarga besar Mayasari Group, secara resmi mengembalikan formulir pendaftaran sebagai calon Wali Kota Tasikmalaya.
Iwan diminta mengerjakan proyek pemasangan pipa sepanjang 12 kilometer itu dengan biaya talangan pribadi
Arab Saudi dilaporkan sudah mencoba mengajukan penawaran untuk klub sepak bola Inggris Manchester United menjelang batas akhir masa penawaran pada Jumat (17/2).
Ketua PSSI Erick Thohir juga meminta doa dan dukungan kepada masyarakat Indonesia agar timnas mampu melangkah lebih jauh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved