Headline
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) bidang Hubungan Antarlembaga Riza Damanik menyampaikan dua pekerjaan rumah besar dalam pengembangan minyak makan merah di Tanah Air. Pertama, adalah upaya mempersiapkan koperasi yang profesional dalam mengelola minyak makan merah.
"PR besar itu bagaimana cara menemukan koperasi yang betul-betul profesional dalam pengelolan produksi minyak makan merah, termasuk pengelolaan pabriknya. Koperasi yang sehat harus disiapkan agar bisnis ini bisa berjalan baik," ungkap Riza dalam media gathering Kemenkop UKM di Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/5).
Pabrik minyak makan merah akan mengolah bahan baku tandan buah segar (TBS). Pabrik ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah signifikan bagi petani sawit. Riza mengungkapkan Kemenkop UKM menargetkan ke depannya setiap 1.000 hektare perkebunan kelapa sawit dapat dilengkapi dengan pabrik minyak makan merah.
Baca juga : Teten: Perkembangan Minyak Makan Merah Sudah 40%
"Dengan 1.000 hektare perkebunan kelapa sawit yang dimiliki anggota dan secara keberlanjutan TBS-nya harus dijual dan dikelola oleh koperasi dengan baik," terangnya.
Kemudian, PR kedua adalah memperkuat sinergi lintas kementerian dan lembaga (k/l) dengan pemerintah daerah (pemda) guna membangun ekosistem hilirisasi sawit.
"Seharusnya ada satuan tugas yang bekerja untuk mepercepat pembangunan minyak makan merah di sentra perkebunan sawit, bukan hanya dikerjakan pusat saja, tapi harus sampai daerah," imbuhnya.
Baca juga : Teten Dorong Koperasi Petani Terlibat dalam Hilirisasi Sawit
Riza berharap ada penambahan pabrik minyak makan merah ke depannya yang dikelola koperasi. Pilot project atau proyek percontohan pabrik minyak merah yang berada di Sumatra Utara sebagai langkah awal membangun hilirisasi sawit dengan pengolahan menjadi produk jadi.
Seperti diketahui, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM) menginisiasi pembangunan pabrik minyak makan merah pertama di Indonesia. Pabrik yang berlokasi di Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, telah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, (14/3) lalu.
Melansir laman resmi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), minyak makan merah ialah minyak yang diperoleh dari rafinasi tanpa pemucatan (bleaching) dan deodorisasi, dan melalui fraksinasi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil atau CPO) yang digunakan sebagai minyak goreng, bahan baku pangan, ditambahkan pada pangan dan dapat dikonsumsi langsung sebagai tambahan asupan zat gizi. (Z-11)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Astra Agro Lestari mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kawasan perkebunan kelapa sawit.
Turunnya harga tersebut dapat memengaruhi semangat petani dan pekerja. Apalagi hal itu bisa berdampak beruk roda berekonomian warga sekitar.
Gapki mengambil langkah strategis dengan menggandeng Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) dalam upaya memperkuat posisi dan citra industri sawit Indonesia di kancah global.
PT Astra Agro Lestari mencatatkan kinerja yang positif dan juga menunjukkan pencapaian tanggung jawab sosial melalui Laporan Keuangan dan Laporan Keberlanjutan.
Hal ini merupakan wujud pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah-daerah sentra sawit maupun daerah non-sentra sawit.
SINERGI yang baik antara koperasi dan pemerintah diyakini dapat menciptakan ekosistem ekonomi kerakyatan yang tangguh.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia dirancang untuk mengatasi berbagai masalah struktural di desa-desa.
Hari Koperasi Nasional yang ke-78 nanti merupakan kebangkitan pergerakan koperasi ke depan.
Dalam buku tersebut tercatat 300 koperasi besar di Indonesia, dengan total aset mencapai Rp96,53 triliun atau 35,08% dari total aset koperasi nasional.
Dari aset semula Rp20 miliaran pada 2023, saat ini Koperasi Kana melampaui angka Rp100 miliaran pada tahun buku 2024.
Peluncuran buku berjudul 100 Koperasi Besar Indonesia digelar di Trans Hotel Seminyak Bali pada Kamis (19/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved