Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PR Besar Pengembangan Minyak Makan Merah

Insi Nantika Jelita
17/5/2024 22:42
PR Besar Pengembangan Minyak Makan Merah
Ilustrasi(MI/Yoseph Pancawan)

Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) bidang Hubungan Antarlembaga Riza Damanik menyampaikan dua pekerjaan rumah besar dalam pengembangan minyak makan merah di Tanah Air. Pertama, adalah upaya mempersiapkan koperasi yang profesional dalam mengelola minyak makan merah.

"PR besar itu bagaimana cara menemukan koperasi yang betul-betul profesional dalam pengelolan produksi minyak makan merah, termasuk pengelolaan pabriknya. Koperasi yang sehat harus disiapkan agar bisnis ini bisa berjalan baik," ungkap Riza dalam media gathering Kemenkop UKM di Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/5).

Pabrik minyak makan merah akan mengolah bahan baku tandan buah segar (TBS). Pabrik ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah signifikan bagi petani sawit. Riza mengungkapkan Kemenkop UKM menargetkan ke depannya setiap 1.000 hektare perkebunan kelapa sawit dapat dilengkapi dengan pabrik minyak makan merah.

Baca juga : Teten: Perkembangan Minyak Makan Merah Sudah 40%

"Dengan 1.000 hektare perkebunan kelapa sawit yang dimiliki anggota dan secara keberlanjutan TBS-nya harus dijual dan dikelola oleh koperasi dengan baik," terangnya.

Kemudian, PR kedua adalah memperkuat sinergi lintas kementerian dan lembaga (k/l) dengan pemerintah daerah (pemda) guna membangun ekosistem hilirisasi sawit.

"Seharusnya ada satuan tugas yang bekerja untuk mepercepat pembangunan minyak makan merah di sentra perkebunan sawit, bukan hanya dikerjakan pusat saja, tapi harus sampai daerah," imbuhnya.

Baca juga : Teten Dorong Koperasi Petani Terlibat dalam Hilirisasi Sawit

Riza berharap ada penambahan pabrik minyak makan merah ke depannya yang dikelola koperasi. Pilot project atau proyek percontohan pabrik minyak merah yang berada di Sumatra Utara sebagai langkah awal membangun hilirisasi sawit dengan pengolahan menjadi produk jadi.

Seperti diketahui, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM) menginisiasi pembangunan pabrik minyak makan merah pertama di Indonesia. Pabrik yang berlokasi di Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, telah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, (14/3) lalu.

Melansir laman resmi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), minyak makan merah ialah minyak yang diperoleh dari rafinasi tanpa pemucatan (bleaching) dan deodorisasi, dan melalui fraksinasi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil atau CPO) yang digunakan sebagai minyak goreng, bahan baku pangan, ditambahkan pada pangan dan dapat dikonsumsi langsung sebagai tambahan asupan zat gizi. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya