Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PERUSAHAAN yang bergerak di bidang pengukuran global dan analisis data, NielsenIQ Indonesia, menemukan sepanjang 2023, sebagian besar konsumen di Indonesia memilih berbelanja di platform daring karena penawaran harga produk yang lebih murah.
"Market kita, saat ini, kalau ditanya kenapa sih belanja online? Penyebabnya masih harga murah," kata Director NielsenIQ Indonesia Rusdy Sumantri dalam diskusi media, Selasa (2/7).
Rusdy mengungkapkan 79% konsumen memilih berbelanja di platform daring karena harga produk yang ditawarkan lebih murah. Selain itu, metode pembayaran yang mudah dilakukan juga turut mendorong konsumen untuk lebih memilih belanja secara daring.
Baca juga : Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam
Dia menambahkan metode pembayaran yang paling sering dilakukan konsumen ketika bertransaksi adalah pembayaran langsung tunai (cash). Kemudahan proses pembayaran dinilai menjadi faktor utama yang mendorong konsumen untuk memilih suatu metode pembayaran tertentu.
"Ketika mereka mencari payment method harus yang easy payment process, jadi proses pembayarannya itu harus yang mudah. Jadi apapun proses pembayaran yang ditawarkan oleh player itu harus memikirkan kemudahan si konsumen sebenarnya," ujar Rusdy.
Namun, di sisi lain, juga terdapat kekhawatiran konsumen yang membuat sebagian dari mereka lebih memilih membeli produk secara langsung ke gerai atau toko misalnya perbedaan tampilan produk yang terpajang di aplikasi dengan yang sudah diterima.
Baca juga : Ini Tips Belanja Daring Nyaman dan Aman Selama Idul Fitri
Adapun temuan tren berbelanja daring masyarakat Indonesia tersebut didapatkan melalui survei dengan partisipan sekitar 4.000 orang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Medan dengan metode wawancara.
Lebih lanjut, Rusdy menyebutkan sejumlah kategori produk yang paling diminati konsumen di platform belanja daring antara lain fesyen (70%), kosmetik dan perawatan wajah (42%), transportasi (38%), dan travel (31%).
Dia juga memaparkan voucher diskon, gratis biaya pengiriman, dan harga barang yang lebih murah dibandingkan kompetitor menjadi tiga keuntungan utama yang ditawarkan pelaku bisnis di platform daring untuk menarik para konsumen.
"Promosi yang ditawarkan itu masih kebanyakan discount voucher, kemudian free ongkir, dan kemudian konsumen juga merasakan (produk) yang ditawarkan adalah harga murah dibandingkan dengan kompetitor," ucap Rusdy. (Ant/Z-1)
DI tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan bernilai lebih dari US$130 miliar pada 2025, kompetisi di industri ritel dan e-commerce semakin kompleks.
Selama 11 tahun terakhir, ShopBack telah membantu lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia mendapatkan uang kembali dari pembelian sehari-hari.
Proses ini biasanya dilakukan lewat situs web toko online, aplikasi e-commerce, atau platform digital lainnya tanpa harus datang langsung ke toko fisik.
Proses ini memungkinkan konsumen untuk memilih, membeli, dan membayar barang tanpa perlu mengunjungi toko fisik.
Proses ini biasanya dilakukan melalui situs web atau aplikasi mobile yang disediakan oleh toko online, marketplace, atau e-commerce.
Berdasarkan hasil survei, 60% masyarakat Indonesia merasa puas dan akan terus menggunakan s-commerce, sementara 40% lainnya masih menunggu pembaruan fitur menarik dari s-commerce.
Modus penipuan yang membuat konsumen membayar paket yang tidak pernah mereka pesan ini semakin sering terjadi dan telah memakan banyak korban.
Selama 2024, teknologi anti-phishing Kaspersky mendeteksi lebih dari 8 juta upaya phishing yang menargetkan pengguna Indonesia.
Blibli terus menyajikan inovasi untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam berbelanja secara daring.
Gen Z menghabiskan rata-rata Rp414.309 untuk berbelanja di e-commerce per bulan. Nominal ini mengalami kenaikan sebanyak 14% dari tahun lalu.
Salah satu langkah nyata yang akan dilakukan adalah mengintegrasikan Master Bagasi ke dalam platform resmi Kemendag. Harapannya, produk Indonesia lebih mudah diakses oleh pembeli global.
Proyeksi pertumbuhan volume pasar atau nilai transaksi e-commerce yang mencapai USD79,30 miliar atau sekitar Rp1,2 triliun pada 2029.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved