Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
ASOSIASI Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengungkapkan bahwa pihaknya mengalami penurunan produksi di tahun ini. Hal tersebut, diduga karena pasar dalam negeri dibanjiri keramik asal Tiongkok yang dijual dengan harga murah dibanding keramik dalam negeri.
"Dampak kerugian terhadap industri keramik nasional jelas terbukti dengan penurunan tingkat utilisasi produksi. Dan yang paling disayangkan adalah defisit transaksi ekspor impor produk keramik senilai lebih dari US$1,3 miliar dalam kurun waktu lima bulan terakhir," ucap Ketua Asaki, Edy Suyanto saat dihubungi pada Selasa (2/7).
Menurut Edy, hal tersebut seharusnya tidak terjadi, sebab ia menilai bahwa semua kebutuhan atau permintaan keramik nasional baik dari sisi volume kebutuhan dan jenis keramik semua bisa terpenuhi oleh industri keramik nasional.
Baca juga : Menkes Harap Industri Suplai 50% Kebutuhan Alat Kesehatan
"Selain itu harusnya menjadi perhatian khusus Pemerintah bahwa industri keramik nasional telah memberikan multiplier effects yang besar dengan produk bersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) rata-rata diatas 80 persen," tegasnya.
Dengan begitu, Edy meyakini bahwa industri keramik nasional telah mendukung keberlangsungan hidup dari ribuan perusahaan kecil dan menengah yang selama ini menjadi bagian supply chain dari industri keramik.
Di sisi lain, Asaki juga mendesak Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) untuk jangan takut dan ragu dalam melakukan penyelidikan secara komprehensif dan segera mengeluarkan hasil akhir penyidikan anti dumping terhadap produk keramik Tiongkok dalam waktu dekat ini.
Baca juga : Tekan Impor Valve, Katup Industri Operasikan Babrik Baru di Cikarang
Sebelumnya, Ketua KADI, Danang Prastal Danial mengungkapkan bahwa kebijakan yang terkait dengan bea masuk antidumping (BMAD) akan segera dirilis.
"Untuk BMAD, info yang saya dapat sesegera mungkin setelah laporan KADI rilis. Saya belum dapat info tanggal pastinya," beber Danang saat dihubungi pada Senin (1/7).
Terkait dengan BMAD, sambung Danang, saat ini KADI sedang menyelidiki salah satu produk impor ubin keramik asal Tiongkok. Danang menyebut bahwa penyelidikan tersebut saat ini sudah memasuki tahap akhir dan hasil penyelidikan tersebut akan segera keluar.
"Jika tidak ada kendala yang berarti, estimasi rilis hasil penyelidikan dalam minggu ini," tandasnya. (Fal/Z-7)
Pelaku usaha mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mempermudah perizinan impor dengan menghapus kebijakan kuota.
Industri tekstil nasional tengah mengalami tekanan berat disebabkan massifnya impor produk jadi dari Tiongkok sehingga mengganggu daya saing industri.
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Kebutuhan kereta api di Tanah Air terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan jalur yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi baru.
Penghapusan atau pembebasan syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang menjadi bagian dari kesepakatan dengan Amerika Serikat berlaku terbatas.
Penghapusan komponen dalam negeri atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tertuang dalam kesepakatan antara Indonesia dengan Amerika Serikat tak berlaku umum untuk semua produk.
Indef mengingatkan risiko pencabutan syarat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dapat membuka keran impor tanpa imbal balik.
Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani merespons permintaan Amerika Serikat (AS) soal barang impor bebas penetapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Ia menegaskan relaksasi mesti selektif
Vivo X Fold 5 yang tertulis memiliki nomor model V2429 terlihat muncul dalam laman TKDN, memperoleh kandungan dalam negeri sebesar 40,13% dan mendukung koneksi 5G
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved