Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Ini 5 Tren Utama Perilaku Belanja Konsumen Indonesia

Meilani Teniwut
29/6/2024 10:00
Ini 5 Tren Utama Perilaku Belanja Konsumen Indonesia
Ilustrasi(Freepik)

SENIOR Marketing di Kantar Indonesia Worldpanel Division Corina Fajriyani mengungkapkan kebiasaan belanja konsumen Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. 

"Kebiasaan belanja konsumen Indonesia sebenarnya tidak terlalu banyak berubah. Dari segi pemilihan channel dan kategori, masih sama seperti sebelumnya. Namun, sekarang, channel online juga sudah cukup berkembang. Konsumen sekarang menggunakan omni-channel, yaitu mereka berbelanja baik offline maupun online, tergantung kategori dan kebutuhan," ujarnya.

Berikut adalah lima tren utama dalam perilaku belanja konsumen Indonesia saat ini:

1. Belanja online menjadi bagian dari rutinitas

Baca juga : Shopee Live Masih Jadi Pilihan Utama Fitur Berjualan Bagi Brand Lokal dan UMKM

Belanja online, yang dulunya merupakan kebiasaan baru, kini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari rutinitas belanja konsumen. 

Menurut laporan Digital 2024 Global Overview, yang dirilis We Are Social dan Meltwater pada Januari 2024, 59% pengguna internet di Indonesia kini aktif berbelanja online, menempatkan Indonesia di urutan kesembilan tertinggi di dunia. 

Dari jumlah tersebut, 56,2% melakukannya melalui telepon seluler (ponsel), sementara 43,8% menggunakan perangkat lain. 

Baca juga : Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

Dalam hal metode pembayaran, dompet digital (e-wallet) dan mobile banking menjadi pilihan utama dengan 39% responden, diikuti transfer bank (27%), kartu debit dan kredit (17$), serta cash on delivery (COD) (11%). 

E-commerce kini tidak hanya berfungsi sebagai alternatif, tetapi telah menjadi alat utama dalam mencari dan membandingkan harga, ongkos kirim, dan merek dari berbagai platform. 

Brand besar dan kecil berlomba-lomba menawarkan kanal baru untuk belanja secara online dengan memanfaatkan iklan digital untuk menarik konsumen.

Baca juga : Ini Tips Belanja Daring Nyaman dan Aman Selama Idul Fitri

2. Belanja offline sebagai rekreasi

Meskipun belanja online semakin populer, toko fisik masih memiliki daya tarik sebagai tempat rekreasi. Konsumen sering kali mengunjungi pusat perbelanjaan untuk sekadar cuci mata dan bersosialisasi dengan teman dan keluarga. Namun, keputusan akhir untuk membeli barang sering kali dipengaruhi oleh riset yang dilakukan secara online terlebih dahulu.

3. Konsumen menjadi lebih pintar

Baca juga : Cara Membuat Iklan Ramadan yang Efektif

Konsumen Indonesia kini lebih cerdas dalam berbelanja. Mereka telah beradaptasi dengan teknologi dan mencari nilai lebih dari setiap pembelian. 

Konsumen tidak hanya mempertimbangkan harga, tetapi juga kualitas dan kemudahan yang ditawarkan oleh berbagai platform, baik online maupun offline.

4. Peningkatan nilai merek

Konsumen Indonesia semakin menghargai merek dan kualitas barang. Mereka cenderung membayar lebih untuk produk dengan merek yang jelas, baik itu merek internasional maupun lokal. 

Faktor emosional dan kepuasan juga memengaruhi keputusan pembelian mereka, di mana mereka lebih memilih produk yang memberikan kebanggaan dan nilai lebih.

5. Belanja sebagai quality time

Setelah pandemi, konsumen Indonesia lebih mengutamakan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman. Mereka mengalokasikan dana untuk berbelanja dan merencanakan perjalanan, baik dalam kota maupun luar negeri, sambil menikmati momen bersama orang-orang terkasih.

Perubahan perilaku ini menunjukkan bagaimana konsumen Indonesia beradaptasi dengan berbagai tren baru dalam dunia belanja, memadukan antara kenyamanan teknologi dan kebutuhan emosional dalam aktivitas belanja mereka. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya