Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SENIOR Marketing di Kantar Indonesia Worldpanel Division Corina Fajriyani mengungkapkan kebiasaan belanja konsumen Indonesia mengalami perubahan yang signifikan.
"Kebiasaan belanja konsumen Indonesia sebenarnya tidak terlalu banyak berubah. Dari segi pemilihan channel dan kategori, masih sama seperti sebelumnya. Namun, sekarang, channel online juga sudah cukup berkembang. Konsumen sekarang menggunakan omni-channel, yaitu mereka berbelanja baik offline maupun online, tergantung kategori dan kebutuhan," ujarnya.
1. Belanja online menjadi bagian dari rutinitas
Baca juga : Shopee Live Masih Jadi Pilihan Utama Fitur Berjualan Bagi Brand Lokal dan UMKM
Belanja online, yang dulunya merupakan kebiasaan baru, kini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari rutinitas belanja konsumen.
Menurut laporan Digital 2024 Global Overview, yang dirilis We Are Social dan Meltwater pada Januari 2024, 59% pengguna internet di Indonesia kini aktif berbelanja online, menempatkan Indonesia di urutan kesembilan tertinggi di dunia.
Dari jumlah tersebut, 56,2% melakukannya melalui telepon seluler (ponsel), sementara 43,8% menggunakan perangkat lain.
Baca juga : Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam
Dalam hal metode pembayaran, dompet digital (e-wallet) dan mobile banking menjadi pilihan utama dengan 39% responden, diikuti transfer bank (27%), kartu debit dan kredit (17$), serta cash on delivery (COD) (11%).
E-commerce kini tidak hanya berfungsi sebagai alternatif, tetapi telah menjadi alat utama dalam mencari dan membandingkan harga, ongkos kirim, dan merek dari berbagai platform.
Brand besar dan kecil berlomba-lomba menawarkan kanal baru untuk belanja secara online dengan memanfaatkan iklan digital untuk menarik konsumen.
Baca juga : Ini Tips Belanja Daring Nyaman dan Aman Selama Idul Fitri
2. Belanja offline sebagai rekreasi
Meskipun belanja online semakin populer, toko fisik masih memiliki daya tarik sebagai tempat rekreasi. Konsumen sering kali mengunjungi pusat perbelanjaan untuk sekadar cuci mata dan bersosialisasi dengan teman dan keluarga. Namun, keputusan akhir untuk membeli barang sering kali dipengaruhi oleh riset yang dilakukan secara online terlebih dahulu.
3. Konsumen menjadi lebih pintar
Baca juga : Cara Membuat Iklan Ramadan yang Efektif
Konsumen Indonesia kini lebih cerdas dalam berbelanja. Mereka telah beradaptasi dengan teknologi dan mencari nilai lebih dari setiap pembelian.
Konsumen tidak hanya mempertimbangkan harga, tetapi juga kualitas dan kemudahan yang ditawarkan oleh berbagai platform, baik online maupun offline.
4. Peningkatan nilai merek
Konsumen Indonesia semakin menghargai merek dan kualitas barang. Mereka cenderung membayar lebih untuk produk dengan merek yang jelas, baik itu merek internasional maupun lokal.
Faktor emosional dan kepuasan juga memengaruhi keputusan pembelian mereka, di mana mereka lebih memilih produk yang memberikan kebanggaan dan nilai lebih.
5. Belanja sebagai quality time
Setelah pandemi, konsumen Indonesia lebih mengutamakan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman. Mereka mengalokasikan dana untuk berbelanja dan merencanakan perjalanan, baik dalam kota maupun luar negeri, sambil menikmati momen bersama orang-orang terkasih.
Perubahan perilaku ini menunjukkan bagaimana konsumen Indonesia beradaptasi dengan berbagai tren baru dalam dunia belanja, memadukan antara kenyamanan teknologi dan kebutuhan emosional dalam aktivitas belanja mereka. (Z-1)
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat perlindungan hak-hak konsumen yang notabene adalah seluruh rakyat Indonesia melalui pendekatan yang lebih terpusat.
KETUA Kelompok Fraksi Partai NasDem di Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, mengingatkan ada tiga hal yang harus masuk ke dalam UU Perlindungan Konsumen.
Dari brand yang tumbuh, mayoritas yakni 89% mendapatkan pertumbuhannya melalui peningkatan penetrasi atau bertambahnya jumlah rumah tangga yang membeli.
UNTUK pertama kalinya, ajang kopi terbesar di dunia, World of Coffee akan diselenggarakan di Indonesia. World of Coffee Jakarta 2025
Pentingnya negara hadir sejak awal dalam menjamin keamanan seluruh produk makanan, minuman, kosmetik serta barang-barang lain yang beredar dan dikonsumsi langsung oleh masyarakat.
Modus penipuan yang membuat konsumen membayar paket yang tidak pernah mereka pesan ini semakin sering terjadi dan telah memakan banyak korban.
Selama 2024, teknologi anti-phishing Kaspersky mendeteksi lebih dari 8 juta upaya phishing yang menargetkan pengguna Indonesia.
Blibli terus menyajikan inovasi untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam berbelanja secara daring.
Gen Z menghabiskan rata-rata Rp414.309 untuk berbelanja di e-commerce per bulan. Nominal ini mengalami kenaikan sebanyak 14% dari tahun lalu.
Salah satu langkah nyata yang akan dilakukan adalah mengintegrasikan Master Bagasi ke dalam platform resmi Kemendag. Harapannya, produk Indonesia lebih mudah diakses oleh pembeli global.
Proyeksi pertumbuhan volume pasar atau nilai transaksi e-commerce yang mencapai USD79,30 miliar atau sekitar Rp1,2 triliun pada 2029.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved