Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menteri ESDM Ungkap Ada Usulan Harga Pertalite Naik

Insi Nantika Jelita
28/6/2024 18:15
Menteri ESDM Ungkap Ada Usulan Harga Pertalite Naik
Ilustrasi: konsumen antre mengisi BBM di SPBU wilayah Serpong, Tangerang Selatan(MI/AGUNG WIBOWO)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan ada usulan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite naik seiring pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sejak September 2022, harga pertalite tidak mengalami perubahan yakni Rp10.000 per liter.

"Kalau BBM subsidi iya (ada usulan penaikan harga), kalau nonsubsidi belum ada," ungkapnya saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/6).

Dia menerangkan dengan melemahnya rupiah, mempengaruhi harga keekonomian pertalite dengan harga minyak yang berlaku saat ini. Pada November 2023 tercatat, harga keekonomian pertalite sebesar Rp12.000 per liter. Artinya, pemerintah menanggung Rp2.000 dari setiap liter BBM subsidi.

Baca juga : Pemerintah Dinilai Miliki Dua Opsi Tangani Kenaikan Harga Minyak

"Ya naik dong (harga keekonomian), kan karena harga minyak," ucapnya.

Kendati demikian, sampai saat ini belum ada keputusan dari pemerintah mengenai kapan kepastian kenaikan harga BBM subsidi. Sementara, untuk perubahan harga BBM nonsubsidi yakni pertamax series diserahkan kepada PT Pertamina (Persero).

"Ya itu kan keputusan nonsubsidi (dari Pertamina). Cuma, kalau soal kenaikan itu melihat daya beli masyarakat," kata Menteri ESDM.

Baca juga : Konflik Iran-Israel, Subsidi BBM Bisa Membengkak hingga Rp250 T

Dihubungi terpisah, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menuturkan pihaknya menyerahkan kepada pemerintah pusat mengenai keputusan perubahan harga pertalite yang merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) tersebut.

"Kalau harga BBM subsidi kewenangan dari pemerintah," tegasnya.

Selain itu, Irto juga belum bisa memastikan mengenai harga BBM nonsubsidi apakah mengalami kenaikan atau tidak pada Juli mendatang. Pihaknya masih  mereviu komponen yang mempengaruhi harga pertamax cs yakni nilai tukar dolar AS dan mean of platts Singapore (MOPS) atau acuan harga BBM untuk pasar minyak Asia.

"Belum ada keputusan, masih kami reviu mempertimbangkan komponen penentu harga BBM yaitu MOPS dan kurs," pungkasnya. (Ins/Z-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya