Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PENGAMAT perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo menilai keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 6,25% pada Juni 2024, sebagai sikap hati-hati menjaga stabilitas makroekonomi, termasuk nilai tukar rupiah. Kurs rupiah terus melemah di kisaran Rp16.450 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Dengan mempertahankan suku bunga acuan, ini menunjukkan kehati-hatian dan keseimbangan dalam menjaga stabilitas makroekonomi," ujarnya kepada Media Indonesia, Kamis (20/6).
Selain mendukung stabilitas rupiah, mempertahankan suku bunga acuan dianggap dapat menarik kembali aliran modal asing, serta dapat meredam inflasi tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Baca juga : Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5%
"Dengan suku bunga yang tinggi membantu mengendalikan inflasi dengan memperlambat pertumbuhan uang beredar," terangnya.
Namun di satu sisi, dengan terus mempertahankan suku bunga dapat memperlambat pertumbuhan kredit atau pembiayaan. Hal ini berpotensi menghambat investasi dan konsumsi. Arianto menyebut kelangsungan bisnis yang terpengaruh seperti sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, antara lain di bidang properti dan otomotif.
"Sedangkan sektor usaha lain seerti makanan, minuman dan farmasi/kesehatan tidak terpengaruh signifikan terhadap dampak suku bunga," terangnya.
Menurutnya, penting bagi pelaku bisnis untuk terus memantau perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter BI untuk dapat menyusun strategi bisnis yang tepat. (Z-6)
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 10 poin atau 0,06% menjadi Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.300 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, menguat sebesar 98 poin atau 0,60% menjadi Rp16.256 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.354 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 24 Juni 2025, menguat sebesar 111 poin atau 0,67% menjadi Rp16.381 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.492 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 23 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 58 poin atau 0,35% menjadi Rp16.455 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.397 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibula melemah sebesar 39 poin atau 0,24% menjadi Rp16.352 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 18 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 13 poin atau 0,08% menjadi Rp16.303 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.290 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved