Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PENGAMAT perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo menilai keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 6,25% pada Juni 2024, sebagai sikap hati-hati menjaga stabilitas makroekonomi, termasuk nilai tukar rupiah. Kurs rupiah terus melemah di kisaran Rp16.450 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Dengan mempertahankan suku bunga acuan, ini menunjukkan kehati-hatian dan keseimbangan dalam menjaga stabilitas makroekonomi," ujarnya kepada Media Indonesia, Kamis (20/6).
Selain mendukung stabilitas rupiah, mempertahankan suku bunga acuan dianggap dapat menarik kembali aliran modal asing, serta dapat meredam inflasi tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Baca juga : Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5%
"Dengan suku bunga yang tinggi membantu mengendalikan inflasi dengan memperlambat pertumbuhan uang beredar," terangnya.
Namun di satu sisi, dengan terus mempertahankan suku bunga dapat memperlambat pertumbuhan kredit atau pembiayaan. Hal ini berpotensi menghambat investasi dan konsumsi. Arianto menyebut kelangsungan bisnis yang terpengaruh seperti sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, antara lain di bidang properti dan otomotif.
"Sedangkan sektor usaha lain seerti makanan, minuman dan farmasi/kesehatan tidak terpengaruh signifikan terhadap dampak suku bunga," terangnya.
Menurutnya, penting bagi pelaku bisnis untuk terus memantau perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter BI untuk dapat menyusun strategi bisnis yang tepat. (Z-6)
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 28 poin atau 0,17% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Kamis 17 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 25 poin atau 0,15% menjadi Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 16 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 4 poin atau 0,02% menjadi Rp16.222 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.218 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat sebesar 42 poin atau 0,26% menjadi Rp16.216 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.258 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 9 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 43 poin atau 0,27% menjadi Rp16.249 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.206 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved