Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
LIKUIDITAS perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2024 tetap tumbuh. Posisi M2 pada April 2024 tercatat sebesar Rp8.928,0 triliun atau tumbuh sebesar 6,9% secara tahunan (year on year/yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,2% (yoy).
"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 5,5% (yoy) dan uang kuasi sebesar 8,5% (yoy)," ujar Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono seperti dikutip dari siaran pers, Senin (27/5).
Dari laporan BI, perkembangan M1 utamanya disebabkan perkembangan uang kartal di luar bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR), serta tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.
Baca juga : BI Naikkan Suku Bunga Antisipasi Dampak Ekonomi Global
Tercatat uang kartal beredar di masyarakat pada April 2024 senilai Rp943,2 triliun, tumbuh 5,3% (yoy). Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu tercatat sebesar Rp2.305,2 triliun, tumbuh 4,8%.
Sementara giro rupiah tercatat sebesar Rp1.680 triliun, tumbuh 6,5% (yoy). Adapun uang kuasi tercatat senilai Rp3.968 triliun, tumbuh 6,5% (yoy).
Sedangkan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat menjadi faktor yang memengaruhi perkembangan uang beredar pada April 2024. Sementara tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat tumbuh 25,8% (yoy) dan aktiva luar negeri bersih terkontraksi 1,1% (yoy).
Baca juga : Kredit Masih akan Tumbuh, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan
Tercatat penyaluran kredit pada April 2024 mencapai Rp7.247,7 triliun, tumbuh 12,3% (yoy). Dari jenis penggunaannya, perkembangan kredit dipengaruhi oleh kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi.
Kredit modal kerja tercatat senilai Rp3.269,6 triliun, tumbuh 12,4% (yoy) yang banyak digunakan oleh industri pengolahan dan sejenisnya, sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan.
Sementara kredit investasi tercatat sebesar Rp1.921,8 triliun, tumbuh 14,6% (yoy). Penyaluran tersebut banyak dipengaruhi oleh penyaluran kredit ke sektor industri pengolahan dan sejenisnya, serta sektor listrik, gas, dan air.
Sedangkan kredit konsumsi mencapai Rp2.056,3 triliun, tumbuh 10% (yoy). Pertumbuhan itu banyak disumbang dari kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor, dan kredit multiguna. (Z-3)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
BRI catat efisiensi pendanaan lewat strategi CASA, BRImo, dan AgenBRILink, himpun DPK Rp1.421 triliun di Kuartal I 2025. Cost of fund turun jadi 3,5%.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan likuiditas perbankan masih dalam kondisi memadai (ample) untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah.
Pengelolaan likuiditas atau manajemen arus kas merupakan aspek krusial yang mempengaruhi kelangsungan operasional bisnis.
IDSS memungkinkan investor untuk menjual efek yang belum dimiliki dan harus dibeli kembali pada hari Bursa yang sama.
Pefindo secara resmi menetapkan peringkat idA+ dengan prospek stabil bagi PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2), pada Agustus 2024, tercatat sebesar Rp8.973,7 triliun. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 7,3% secara tahunan (year on year/yoy).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved