Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Benteng Api Technic atau BAT Refractories berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang memproduksi dan menjual material tahan api (refraktori) itu akan melepas 620 juta saham atau setara 20,5%.
Harga penawaran saham IPO BAT Refractories ditetapkan di kisaran Rp100-Rp115, sehingga total dana segar yang bisa dihimpun perusahaan sekitar Rp62 miliar hingga Rp71,3 miliar. Bersamaan dengan IPO, BAT Reafratctories juga mengalokasikan 6,2 juta saham kepada pegawai melalui employee stock allocation (ESA).
“Merupakan suatu kehormatan besar bagi perseroan untuk dapat go public dan listing di BEI. Hal ini bertujuan untuk membuka akses ke pasar modal, serta meningkatkan tata kelola perusahaan. Di samping itu, tujuan kami go public dan listing adalah untuk melaksanakan transparansi, efisiensi, serta akuntabilitas dalam setiap kegiatan operasional,” ujar Komisaris Utama BAT Refractories Sugeng Suryadi, Jumat (17/5).
Ia mengatakan sebanyak 36,9% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi. Kemudian, 9,56% dana akan dimanfaatkan untuk pembangunan dan perbaikan bangunan, 5,42% untuk pembelian peralatan laboratorium, 6,54% untuk pembelian mesin produksi, dan 41,55% untuk belanja operasional (operational expenditure/opex) berupa persediaan barang jadi dan bahan baku.
Masa penawaran awal (bookbuilding) IPO BATR berlangsung 17-21 Mei 2024, tanggal efektif IPO ditargetkan 31 Mei, masa penawaran umum 3-6 Juni 2024, dan pencatatan saham dan waran di BEI ditargetkan 10 Juni 2024. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek IPO BATR adalah PT KGI Sekuritas Indonesia. (Z-11)
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
PT Ajaib Sekuritas Asia menunjuk kantor hukum Hotman Paris & Partners untuk mewakili perusahaan dalam merespons polemik seputar dugaan transaksi tidak sah senilai Rp1,8 miliar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved