Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TRANSAKSI keuangan memasuki era digital telah bertransformasi signifikan dengan munculnya uang digital yang berbentuk saldo bank hingga e-wallet atau dompet digital terkemuka yang sering kita gunakan sehari-hari. Namun, munculnya Bitcoin telah menambahkan dimensi baru dalam dunia keuangan dengan menawarkan alternatif terdesentralisasi yang membedakannya dari mata uang digital konvensional. Mengutip dari Pintu Academy, berikut perbedaan uang digital dengan Bitcoin.
Uang digital, yang merupakan representasi digital dari mata uang fiat telah menjadi andalan dalam transaksi secara daring yang memungkinkan pengguna untuk bertransaksi dengan cepat dan mudah di dalam negeri bahkan sekarang bisa digunakan di negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapore, dan lainnya.
Namun, sistem ini datang dengan batasan-batasan tertentu seperti biaya transaksi yang bisa menjadi mahal, batas transaksi yang ditentukan oleh penyedia jasa, dan waktu penyelesaian transaksi yang bisa memakan waktu hingga beberapa hari kerja.
Baca juga : Jelang Halving Day 2024, Upbit Beri Rekomendasi Persiapan Investasi Kripto
Kepercayaan pada pihak ketiga juga menjadi inti dari sistem uang digital terpusat, dengan dana pengguna dikelola dan dikontrol oleh penyedia layanan sehingga menunjukkan ketergantungan pada otoritas sentral dalam mengelola transaksi.
Berbeda dengan uang digital, Bitcoin menawarkan model terdesentralisasi menggunakan teknologi blockchain. Bitcoin tidak hanya memungkinkan transaksi tanpa batas jumlahnya, tetapi juga memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mengirim atau menerima uang tanpa perlu adanya pihak ketiga.
Transaksi Bitcoin dapat diselesaikan dalam waktu 10 hingga 60 menit sehingga memberikan efisiensi yang signifikan dibandingkan dengan sistem pembayaran tradisional.
Baca juga : Kebijakan Pemerintah AS Pengaruhi Pasar Kripto
Salah satu kelebihan utama Bitcoin adalah struktur biayanya. Biaya transaksi Bitcoin ditentukan oleh pengguna dan tergantung pada kondisi jaringan. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan biaya tetap yang dikenakan oleh penyedia uang digital.
Inti dari perbedaan antara Bitcoin dan uang digital terletak pada konsep desentralisasi dan sentralisasi.
Bitcoin mengoperasikan jaringan terbuka di mana siapa saja dapat berpartisipasi tanpa perlu otorisasi dari pihak ketiga, menjadikannya tahan terhadap sensor dan manipulasi.
Sebaliknya, uang digital terpusat membutuhkan kepercayaan kepada institusi yang mengelola dan mengendalikan akses ke dana. Kedua sistem ini memiliki peran mereka masing-masing dalam ekosistem keuangan digital, dengan Bitcoin menawarkan alternatif yang menarik bagi mereka yang mencari transparansi dan kontrol lebih besar atas keuangan mereka. (RO/Z-1)
Kebijakan pemerintah membangun Family Office atau Kantor Keluarga untuk menarik dana-dana orang kaya dunia ke Indonesia dinilai bisa berdampak buruk.
CBDC adalah versi digital dari mata uang resmi yang dikeluarkan bank sentral. Mirip dengan uang fiat, nilai CBDC berpatokan pada mata uang fisik dan dikelola oleh otoritas moneter.
Literasu tentang uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currencies (CBDC) masih sangat minim di Indonesia. CBDC sangat mungkin menjadi opsi baru menjadi alat bayar sah.
Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT, Web2, dan Web3.
KPK mengaku masih kebingungan dengan cara kerja uang digital kripto untuk dijadikan investasi.
Isi e-wallet makin mudah! Panduan lengkap cara top up e-wallet di BCA Mobile. Praktis, cepat, dan aman. Ikuti langkahnya sekarang dan nikmati kemudahannya!
Cara daftar DANA terbaru & mudah! Panduan lengkap langkah demi langkah membuat akun DANA. Aktifkan DANA Premium & nikmati fitur lengkapnya sekarang!
Riset Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia dari Populix mencatat 54% generasi Z dan Milenial menggunakan bank digital terutama untuk top-up e-wallet.
Perusahaan fintech dapat memberikan layanan yang sesuai dengan preferensi pengguna berdasarkan pola aktivitas penyimpanan dan pengolahan data transaksi.
Dompet digital berfungsi sebagai pengganti uang tunai dalam transaksi sehari-hari, baik untuk pembelian barang, pembayaran tagihan, transfer uang, maupun transaksi lainnya.
Frederik mengatakan untuk menghilangkan judi online perlu menertibkan kartu SIM prabayar. Pasalnya, baik pemain menggunakan kartu SIM prabayar palsu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved