Konflik Timur Tengah, Ekonomi Indonesia Diproyeksi Tumbuh Kurang dari 5%

Naufal Zuhdi
20/4/2024 18:00
Konflik Timur Tengah, Ekonomi Indonesia Diproyeksi Tumbuh Kurang dari 5%
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat beras Vietnam di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Maluku, Rabu (17/4/2024).(Antara/Alfian Sanusi)

DENGAN eskalasi konflik di Timur Tengah antara Israel-Palestina ditambah dengan Iran-Israel, Kepala Center of Digital Economy and SME's Indef, Eisha Maghfiruha, mengatakan pemerintah Indonesia harus berhati-hati karena pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh di bawah 5%.

"Melihat risiko global yang kita hadapi sekarang tampaknya untuk tumbuh di 5% masih harus bekerja keras bahkan bisa saja tidak tercapai atau di bawah 5%," katanya saat Diskusi Publik Indef pada Sabtu (20/4).

Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 5,05%. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada 2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,31%.

Baca juga : Bank Indonesia Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

Untuk inflasi di 2024, beberapa waktu lalu Indonesia dihadapkan dengan inflasi dari sisi volatile food yang menjadi tantangan sangat besar karena harus berhadapan dengan bencana cuaca El Nino yang mendorong kebutuhan pokok meningkat.

"Namun di satu sisi memang inflasi masih bisa dikendalikan, masih dalam range yang ditargetkan yakni masih cukup bisa dikendalikan dan bertahan di 2,61% di 2023," ujar Eisha.

Dengan melihat risiko dari eskalasi dari konflik yang ada, lanjut Eisha, hal tersebut masih menjadi tekanan terhadap inflasi Indonesia terutama pada barang-barang input dan depresiasi rupiah.

"Namun memang dengan target inflasi Bank Indonesia (BI) 2,51% masih diproyeksikan masih bisa dikendalikan, butuh effort besar tidak hanya dari BI tetapi koordinasi antara stakeholders melalui TPID. Ini menjadi concern tersendiri bagaimana dampak runtutan eskalasi risiko global terhadap inflasi, nilai rupiah perlu diwaspadai juga," ungkapnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya