Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Pasar saham jatuh dan harga minyak naik pada Selasa (16/4) di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang yang lebih luas di Timur Tengah, setelah panglima militer Israel berjanji akan memberikan tanggapan terhadap serangan Iran terhadap negaranya pada akhir pekan lalu.
Aksi jual ini terjadi setelah tiga indeks utama Wall Street anjlok sebagai respons terhadap data penjualan ritel AS yang lebih buruk dari perkiraan. Hal ini memperkuat pandangan bahwa negara dengan ekonomi utama dunia tersebut masih berada dalam kondisi yang buruk dan semakin melemahkan harapan penurunan suku bunga tahun ini.
Para pedagang juga mencerna angka-angka yang menunjukkan ekspansi Tiongkok dengan mudah mengalahkan ekspektasi dalam tiga bulan pertama tahun ini. Namun, data ritel dan industri jauh di bawah standar menunjukkan bahwa para pemimpin Tiongkok memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan.
Baca juga : Harga Minyak Turun Berkat Harapan Penurunan Eskalasi Pasca-Serangan Iran
Semua mata tertuju ke Timur Tengah setelah Teheran menembakkan ratusan rudal dan drone ke musuh regionalnya, Israel sebagai pembalasan atas serangan 1 April di gedung konsuler kedutaan besarnya di Damaskus yang menewaskan tujuh Garda Revolusi Iran.
Meskipun sistem pertahanan udara menghancurkan sebagian besar serangan dan Iran mengatakan “masalah ini dapat dianggap selesai”, panglima militer Israel Jenderal Herzi Halevi memberikan peringatan, sehingga memicu kekhawatiran akan eskalasi yang berbahaya.
Warren Patterson, di ING Groep, mengatakan potensi serangan balasan Israel membuat situasi ketidakpastian dan ketegangan ini akan berlangsung cukup lama. “Semakin besar eskalasi yang kita lihat, semakin besar kemungkinan kita melihat pasokan minyak dari wilayah tersebut terkena dampaknya.”
Harga minyak naik di perdagangan Asia, setelah tergelincir pada Senin di tengah harapan akan terjadinya deeskalasi menyusul seruan AS kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak melakukan serangan balik.
West Texas Intermediate, misalnya naik 0,1% dengan posisi US$85,46 per barel. Sementara Brent North Sea Crude melonjak 0,4% pada posisi US$90,44 per barel. (AFP/M-3)
MENTERI Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada Senin (18/8) menegaskan penolakannya terhadap pernyataan resmi Israel terkait konsep Israel Raya
Rekaman audio mantan Kepala Intelijen Militer Israel, Aharon Haliva, bocor ke publik. Ia menyebut kematian puluhan ribu warga Palestina di Gaza sebagai sesuatu yang “diperlukan”.
Menlu Mesir Badr Abdelatty menolak ide pemindahan warga Gaza. Ia menegaskan pengusiran massal Palestina adalah garis merah.
Hamas menyatakan setuju dengan proposal terbaru gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.
Israel memberikan izin khusus kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur udara (airdrop) ke Gaza.
RIBUAN warga Israel turun ke jalan pada Minggu (17/8) memprotes kebijakan PM Benjamin Netanyahu dan menyerukan diakhirinya perang di Gaza serta mendesak pembebasan para sandera.
Meski ketegangan di Timur Tengah belum mereda, harga minyak dunia belum pernah mencapai di atas US$75 per barel dalam beberapa bulan terakhir.
Harga minyak dunia sempat turun hingga 7% pada Senin (23/6) setelah Iran menggencarkan serangan terhadap pangkalan udara AS di Qatar.
HARGA minyak dunia melonjak usai Amerika Serikat menyerang Iran hingga mendekati US$80 per barel, Senin (23/6). Pemerintah Indonesia didorong mengantisipasi dampak konflik di Timur Tengah
Ketegangan geopolitik di kawasan Teluk Persia, yakni Iran vs Israel, kembali memunculkan kekhawatiran global.
Ketegangan geopolitik yang memanas di Timur Tengah, terutama akibat serangan Israel ke sejumlah target strategis di Iran, berpotensi memicu lonjakan harga minyak dunia.
Permintaan akan layanan kapal untuk eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi meningkat seiring dengan pemulihan harga komoditas minyak global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved