Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM investasi kripto, Fear of Missing Out (FOMO) menjadi momok yang kerap menghantui para investor, khususnya pemula. FOMO, ketakutan akan ketinggalan kesempatan mendapatkan keuntungan besar dari aset kripto yang sedang naik daun, dapat mendorong keputusan investasi yang tergesa-gesa dan tidak berdasarkan analisis mendalam.
Fenomena ini sering kali dipicu kisah-kisah aset kripto yang meroket secara drastis, menimbulkan rasa takut akan kehilangan kesempatan.
Seperti kasus Squid game coin yang mengalami kenaikan harga fantastis sebelum akhirnya terungkap sebagai skema penipuan. Kondisi ini menunjukkan pentingnya memahami bagaimana mengelola emosi dan menghindari jebakan FOMO.
Baca juga : Strategi Maksimalkan Investasi Kripto untuk Investor
Berikut adalah tips untuk menghindari FOMO pada investasi kripto menurut Pintu Academy .
Mengatasi FOMO memerlukan disiplin dan strategi investasi yang matang. Salah satu langkah efektif adalah dengan menetapkan tujuan dan target investasi yang realistis.
Hal ini termasuk menentukan aset kripto untuk investasi jangka panjang dan menimbang potensi aset lain untuk pembelian jangka pendek berdasarkan analisis fundamental dan teknikal, bukan sekedar ikut-ikutan tren.
Baca juga : Tips Jitu Kelola Uang THR untuk Investasi
Di era informasi sangat penting untuk mendapatkan informasi dari sumber yang kredibel dan netral, yang tidak hanya fokus pada proyeksi harga semata, tapi juga memberikan analisis komprehensif termasuk risiko yang ada.
Gunakan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) untuk menghilangkan pengaruh emosional dalam investasi.
Dengan investasi secara berkala tanpa mempedulikan fluktuasi harga pasar, investor dapat mengurangi risiko kerugian akibat timing pasar yang tidak tepat.
Selain itu, diversifikasi portofolio menjadi prinsip penting dalam mengurangi risiko. Dengan menyebarkan investasi pada berbagai aset, kerugian pada satu aset dapat diminimalisir dengan kenaikan pada aset lain, menjaga stabilitas portofolio secara keseluruhan. (RO/Z-1)
Fundtastic kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi cerdas finansial dengan mendukung acara Graduation Sekolah Kanisius tahun ini.
Lingkungan yang asri menjadi daya tarik masyarakat untuk memilih hunian yang tepat. Lingkungan yang asri dan dekat dengan fasilitas umum merupakan kebutuhan masyarakat
Kabar keterlibatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam rencana akuisisi GoTo oleh Grab menandai fase baru peran negara dalam menjaga kedaulatan digital.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berinvestasi.
PLATFORM investasi asal Indonesia menjadi fintech pertama dalam program StratBox di bawah naungan PhiliFINNO dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.
Setelah melakukan peninjauan, Johnny Andraen optimistis, lahan yang berada di ketinggian 1.700 mdpl ini, sangat cocok untuk budidaya kopi.
FOMO membuat seseorang merasa harus terus ikut dan terlibat agar tidak merasa tersisih atau kehilangan kesempatan.
Warganet dengan indikasi FOMO dengan mudah mengeluarkan uang untuk mencoba gaya hidup baru atau mengonsumi barang-barang keluaran terkini, tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan pribadi.
Belakangan banyak masyarakat yang perhatian terhadap masalah kesehatan mental, terutama di tengah generasi muda.
Pintu merupakan aplikasi crypto all-in-one berlisensi penuh Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) terus menjalankan komitmennya dalam edukasi aset kripto.
Prinsip 'You Only Live Once' (Yolo) dan 'Fear Of Missing Out' (Fomo) membawa mereka pada keputusan buruk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved