Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kementan dan Pemprov Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Pesisir

Fetry Wuryasti
13/4/2024 09:54
Kementan dan Pemprov Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Pesisir
Petani Banten memanen padi.(Antara)

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi Banten mengembangkan benih unggul biosalin yang tahan terhadap berbagai cuaca maupun kondisi unsur hara tanah. Pengembangan itu dilakukan mengingat Banten memiliki area pesisir pantai yang membutuhkan benih khusus terutama dalam mempercepat produksi.

Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Banten, Ismatul Hidayah, mengatakan hingga saat ini terdapat 118 hektar sawah di Banten yang sudah melakukan penanaman varietas lokal biosalin.

"Di Banten terdapat 118 hektar baik itu lebel ungu maupun biru, untuk lebel ungu itu bisa jadi benih lagi atau menjadi benih pokok untuk ditanam kembali sehingga menjadi lebel biru. Sedangkan untuk lebel biru itu sudah harus di konsumsi," ujar Ismatul melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/4).

Baca juga : Panen Padi di Lombok Barat, Mentan SYL Ajak Petani Bersama Hadapi EL Nino

Ia mengatakan panen padi varietas Biosalin di Banten telah dimulai pada Maret dan akan berlanjut hingga Juni 2024.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan pengujian varietas biosalin masih akan dilakukan terutama pada lahan pesisir disaat musim kering sehingga harus menggunakan air payau.

"Kami akan melakukan panen Biosalin sekitar 5 hektar, memproduksi benih dan kita lakukan uji multi lokasi di wilayah pesisir baik itu bagian selatan maupun utara," kata Agus.

Baca juga : Kementan: Produktivitas Padi Di Banten Tinggi, Kondisi Beras RI Melimpah

Agus mengatakan pengembangan varietas Biosalin dapat membantu para petani yang ada di pesisir dalam meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga tiga kali panen padi. Padahal selama ini, pertanaman di pesisir hanya satu kali dalam setahun.

"Kalau kita hitung secara keseluruhan itu ada 20 ribu hektare sawah pesisir. Ini angka yang sangat potensial sekali. Jadi 20 ribu hektar yang biasanya masa tanam satu kali, berarti ada peluang peningkatan produksi untuk kita optimalkan dengan Biosalin," terangnya.

Dihitung dari luasan tersebut, potensi peningkatan produksi dengan biosalin dapat menguntungkan mampu menghasilkan 60 ribu ton GKG atau 33 ribu ton beras. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya