Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bulog Akui Produksi Beras Tahun ini tidak Sebaik yang Diperkirakan

Naufal Zuhdi
02/4/2024 20:15
Bulog Akui Produksi Beras Tahun ini tidak Sebaik yang Diperkirakan
Ilustrasi: Petani memanen padi di areal persawahan Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo(Antara)

DIREKTUR Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyebut bahwa di 2023 bukanlah tahun yang baik dari sisi produksi beras. Dimana pada 2023 produksi beras 30,89 juta ton, angka ini lebih rendah dibandingkan pada 2022 yang mencapai 31,54 juta ton.

"Secara kumulatif menunjukkan tahun ini situasinya tidak sebaik yang kita harapkan," katanya di Jakarta pada Selasa (2/4).

Lebih lanjut, Bayu mengatakan bahwa Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman telah menyampaikan secara terbuka bahwa luas tanam di Bulan Maret 33% lebih rendah deibandingkan dengan Maret 2023.

Baca juga : Produksi Beras Nasional Anjlok 440 Ribu Ton

"Dua angka ini mengindikasikan produksi beras kita sedang tidak terlalu menggembirakan," ujar Bayu.

Saat ini, sambung dia, Bulog harus bersiap-siap untuk terus mengusahakan bisa memperkuat stok terutama menghadapi musim paceklik yang akan datang.

"Kabar gembiranya El Nino berakhir Juni Juli dan disambut La Nina," ungkap dia.

Baca juga : Soal Beras, Mentan Amran: Tanya ke Bulog, Kami Fokus Produksi

Selain itu di tahun ini, Bulog berinisiatif untuk meluncurkan program baru, yakni Mitra Tani.

"Program ini intinya Bulog akan mendampingi para petani dalam arti kelompok, petani dalam arti satu hamparan dan pendampingan itu dilakukan secara komprehensif mulai dari bibit, pupuk, sampai usaha tani yang baik. Bahkan sampai mengusahakan untuk bisa menghadapi tekanan iklim saat musim kering," terangnya.

Program ini, lanjut Bayu, telah berhasil mengelola sebanyak 800 hektar dan berlokasi di Kediri, Jawa Timur. Adapun opsi yang diterapkan dalam program ini adalah model yang terbaik bagi petani maupun Bulog dan terbuka untuk semua pola, misalnya dengan menggunakan pola Program Makmur, bekerja sama dengan kelompok tani maupun Bulog nantinya akan menyewa lahan sendiri.

"Program ini mudah-mudahan nanti akan bisa membuat Bulog lebih pasti mendapatkan pasokan dalam negeri disamping kita mendapatkan berapa sebenarnya biaya produksi petani sehingga kita bisa menilai kewajaran dari harga," pungkasnya. (Fal/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya