Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi beras mulai melemah pada Maret 2024. Menurut data yang dirilis, inflasi komoditas beras pada bulan tersebut mencapai 2,06% secara bulanan (month to month/mtm).
Ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan angka inflasi pada Februari 2024 yang mencapai 5,32% (mtm).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa meskipun beras masih mengalami inflasi, namun trennya mulai melemah. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya kegiatan panen raya yang berkontribusi pada peningkatan produksi beras.
Baca juga : Jelang Ramadan, Pemprov DKI Diminta Waspadai Lonjakan Harga Pangan
Amalia menjelaskan bahwa perubahan masa tanam dan masa panen mempengaruhi pola harga beras. Hal ini menyebabkan harga beras mengalami peningkatan signifikan beberapa waktu yang lalu.
Dari data BPS, inflasi beras terjadi pada tiga bulan pertama tahun 2023, dan kembali terjadi sejak akhir tahun 2023 hingga mencapai titik tertinggi pada Februari 2024.
Meskipun inflasi beras masih memberikan kontribusi terhadap tingkat inflasi umum pada bulan Maret 2024 sebesar 0,09% (mtm), namun Amalia menyatakan bahwa kondisi ini relatif lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca juga : Harga Beras Naik di 28 Provinsi, Indonesia Alami Inflasi 0,04%
Namun demikian, harga beras di tingkat eceran masih mengalami kenaikan. Data BPS menunjukkan bahwa pada bulan Maret 2024, harga beras mengalami kenaikan baik di tingkat grosir maupun eceran.
Di tingkat grosir, terjadi kenaikan inflasi beras sebesar 0,90% (mtm) dan naik 20,64% secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan di tingkat eceran, inflasi beras juga tercatat naik sebesar 2,06% (mtm) dan naik 20,07% (yoy).
"Inflasi beras eceran sebesar 20,07% (yoy) ini merupakan yang tertinggi sejak Februari 2011 yang saat itu mencapai 23,34% (yoy)," tambah Amalia. (Z-10)
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Peningkatan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). Jumlah penduduk miskin Jakarta bertambah dan kondisi mereka semakin memburuk.
Kenaikan angka kemiskinan di Ibu Kota Jakarta pada Maret 2025 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan garis kemiskinan dan ketidakstabilan harga kebutuhan pokok.
BPS selama lima dekade masih menggunakan pendekatan berbasis pengeluaran dengan item yang hampir tidak berubah, meski struktur biaya hidup masyarakat saat ini telah jauh bergeser.
Adapun garis kemiskinan di Jakarta pada Maret 2025 lebih tinggi dari nasional yakni Rp609.160 per kapita per bulan.
Angka tersebut menunjukkan penurunan 0,2 juta orang dan 0,1 persen poin dibandingkan September 2024.
SEBANYAK 2,38 juta orang di Indonesia berada dalam kategori kemiskinan ekstrem pada Maret 2025. Jumlah itu setara 0,85% dari total penduduk Indonesia. Demikian disampaikan BPS
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved