Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MUHAMMAD Alfi Syahri memberanikan diri memulai bisnis sebagai pedagang daring sambil kuliah. Ia berdagang sedari 2019 sebagai pengecer (reseller) beragam produk-produk melalui akun lokapasar yang ia miliki.
Alfi memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi barang yang ia jual. "Sejauh ini banyak yang cari produk dari influencer, selebgram yang membuat produk, itu lebih mudah dijual karena mereka sudah memiliki target pasarnya masing-masing. Jadi pasarnya sudah ada," kata dia kepada Media Indonesia di kediamannya, Jakarta, Minggu (31/3).
Alfi tak mematok produk apa yang akan ia jual. Dia menganalisa dan melihat produk apa yang sedang tren di pasaran atau disukai oleh masyarakat. Sekarang ini, kata Alfi, salah satu produk yang sedang banyak dicari ialah produk deodorant dengan jenama deona.
Baca juga : BRI Branch Office Bogor Dewi Sartika Pegang Teguh 3 Ekosistem untuk Salurkan Kredit Bagi UMKM
Produk perawatan pribadi itu digemari masyarakat setelah salah satu pemengaruh memasarkan deodorant itu di media sosial. Alfi kemudian melihat hal itu sebagai peluang untuk dijual.
Selain deodorant, masyarakat kini banyak membeli produk makanan seperti makaroni dan kue. "Dua makanan ini sedang banyak dipesan di bulan puasa ini," kata Alfi.
Dia menambahkan, hal paling penting yang perlu dilakukan untuk menjadi reseller ialah rajin memantau media sosial dan apa yang menjadi tren di masyarakat saat ini. "Memang harus riset produk dulu, harus tahu produk apa yang kira-kira bakal laku, bisa dijual, karena setiap orang itu akan beda-beda produk yang bisa dijual," terangnya.
Baca juga : Pemberdayaan dari Pembiayaan Holding Ultra Mikro
"Misal, saya bisa jual makanan, tapi kalau jual buku belum tentu laku. Begitu pun dengan orang lain. Jadi riset produk dulu itu penting. Kita harus pintar memutar otak, kira-kira apa produk yang akan dijual lagi. Reseller itu kan banyak, kita harus punya keunikan, harus bisa cari value kita, melihat kelemahan reseller lain, jadi persaingan antar reseller itu juga jadi tantangan," tambahnya.
Alfi menyampaikan, penghasilan yang ia peroleh sebagai pengecer mampu mencukupi kebutuhan kuliah dan membantu orang tuanya. Dalam sebulan setidaknya ia berhasil mengantongi Rp20 juta. Itu amat bergantung pada kemampuannya menjual barang.
Guna memperbesar kapasitas penjualannya, Alfi menggunakan fasilitas pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Ia menjadi nasabah KUR BRI pada 2022.
Baca juga : Nabung di BRI Yuk! Bonus Sneaker Premium di Hari Terakhir USS Yard Sale
Pinjaman pertama yang ia peroleh dari BRI sebesar Rp25 juta. Dana itu ia gunakan sebagai modal untuk memperbesar skala usahanya. Namun tak berselang lama, ia kembali menambah pinjaman sebesar Rp35 juta karena derasnya pesanan di toko daringnya.
"Sejauh ini cukup mudah untuk mengakses fasilitas KUR dan dimudahkan juga dari pihak BRI. Rencana memang mau menambah modal, mungkin nanti setelah yang kedua ini mendekati selesai," jelas Alfi.
Dia mengaku saat ini sedang menyisihkan pendapatannya untuk memulai usaha sendiri. Alfi menginginkan bisa memproduksi barang sendiri untuk dijual. Namun itu tak serta merta meninggalkan aktivitasnya sebagai pengecer sekarang ini.
"Kalau untuk saat ini ingin menambah produk yang dijual sebagai reseller. Itu untuk memenuhi harapan utama saya yang memang ingin bisa produksi barang sendiri dan tidak lagi menjadi reseller. Itu harapan terbesar," pungkas Alfi. (Mir)
BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp69,8 triliun kepada 8,29 juta pelaku UMKM hingga Mei 2025, sebagai wujud komitmen memperkuat ekonomi kerakyatan.
BRI terus memperkuat ekonomi kerakyatan dengan komitmennya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat
PT Bank Mandiri menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp12,83 triliun pada kuartal pertama 2025. Angka itu diberikan kepada lebih dari 110.807 debitur di seluruh Indonesia.
Dari sisi segmen kredit, penyaluran KUR Bank Mandiri hingga Maret 2025 antara lain didominasi KUR Kecil sebesar Rp8,18 triliun dan KUR Mikro Rp4,64 triliun.
Dalam rapat koordinasi kebijakan pembiayaan bagi UMKM 24 Desember 2024, target penyaluran KUR tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp300 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
PT Pergadaian Solusi Dana Mandiri memperkenalkan GassGoat, sebuah produk susu kambing etawa yang dipasarkan dengan inisiatif baru.
Strategi memperluas, menjaga, dan membina mitra seller/reseller menjadi langkah penting dalam pengembangan bisnis skincare.
Aruna Indonesia melakukan launching pick-up point seafood yang berlokasi di Jakarta Selatan
KORBAN dan Reseller atau pihak yang menjual kembali barang dagangan 'Si Kembar' Rihana-Rihani ajukan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Nantinya, para reseller akan mendapatkan bimbingan digital marketing, diskon produk hingga 30%, dan garansi produk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved