Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Ekonom Universitas Brawijaya Candra Fajri Ananda menilai program subsidi harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada sejumlah industri tidak efektif. Program yang telah dijalankan sejak April 2020 ini tidak mampu menjadikan produk-produk dari para penerima gas murah tersebut lebih efisien dan harganya kompetitif di pasar.
“Kebijakan HGBT ini seharusnya mampu menurunkan harga pokok produksi (HPP), tetapi dalam praktiknya tidak terjadi penurunan signifikan,” jelas Candra, dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/3).
Menurutnya, meskipun harga eceran produk tidak berubah, HPP tidak turun. Itu sebabnya, ia menilai tantangan yang dihadapi sektor industri bukan pada persoalan gas, melainkan akibat kegiatan operasional perusahaan yang kurang efisien.
Baca juga : PLN EPI Pastikan Keandalan Listrik Selama Ramadan
“Kami mendeteksi bahwa sektor korporasi mungkin tidak beroperasi secara efisien yang mengakibatkan potensi kerugian yang signifikan. Korporasi juga perlu memastikan penggunaan gas meningkat, ketersediaan dan distribusi gas lancar, serta efisiensi dalam penyaluran,” tandasnya.
Mengingat program ini sudah menghilangkan puluhan triliun rupiah pendapatan negara di sektor hulu migas, Candra menyarankan agar dilakukan pembatasan terhadap industri penerima manfaat. Menurutnya program ini memiliki trade off yang menguntungkan beberapa pihak namun merugikan yang lain, sehingga diperlukan peninjauan kembali.
Dari 7 sektor industri yang mendapatkan subsidi HGBT, ia melanjutkan, industri pupuk paling memiliki multiplier effect. Oleh karenanya jika kebijakan ini dihentikan harga pupuk dipastikan akan melambung. “Sebaiknya program seperti ini harus lebih difokuskan ke industri yang berdampak pada hajat hidup orang banyak seperti pupuk,” sebut Candra.
Baca juga : PLN Indonesia Power UBP Priok Pastikan Pasokan Listrik Aman Selama Ramadan
Berdasarkan data pemerintah pada 2022, komponen biaya gas dalam biaya produksi bervariasi. Paling tinggi adalah industri pupuk dimana komponen biaya gas mencapai 58,48%, kemudian kaca 24,84%, keramik 17,87%, oleochemical 8,96% dan petrokimia sekitar 7,72%. Adapun kontribusi biaya gas di industri baja sekitar 7,26% dan yang paling rendah industri sarung tangan sebesar 5,90%.
Sebelumnya Founder & Advisor Reforminer Institute, Lembaga Riset Pertambangan dan Ekonomi Energi, Pri Agung Rahmanto mengatakan evaluasi terhadap kebijakan harga gas bumi tertentu alias HGBT tidak akan berdampak terhadap daya saing industri dalam negeri. Selain komponen gas bumi kontribusinya rendah, daya saing sebuah industri dipengaruhi oleh banyak aspek.
“Ada banyak faktor yang memengaruhi daya saing sebuah industri. Seperti permintaan pasar, sumber daya, strategi industri dan juga keterkaitannya dengan industri pendukung dalam mata rantai industri tersebut. Harga gas hanya salah satu aspek dari sumberdaya, khususnya aspek biaya,” ujarnya.
Baca juga : Kementerian ESDM Tambah Pasokan Gas ke PGN dari Teluk Bintuni, Papua Barat
Argumen Pri Agung tersebut sejalan dengan Purchasing Managers’ Index™ (PMI) Manufaktur Indonesia yang diterbitkan oleh S&P Global. Dalam rilisnya pada 1 Februari 2024, lembaga itu menyatakan bahwa sektor manufaktur Indonesia berekspansi pada laju lebih cepat pada awal bulan tahun 2024.
S&P Global menyatakan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur mengalami percepatan, didukung oleh kenaikan lebih cepat pada permintaan baru karena kondisi permintaan secara keseluruhan membaik dan basis pelanggan naik. Permintaan asing juga membaik, namun kecepatan pertumbuhan permintaan ekspor masih marginal.
Hal ini mendorong kenaikan aktivitas pembelian dan persediaan inventaris input, meski upaya perekrutan terbatas. Keseluruhan kepercayaan diri bisnis bertahan positif, sementara tekanan inflasi berkurang pada bulan Januari. PMI Manufaktur Indonesia naik ke posisi 52,9 pada bulan Januari dari 52,2 pada bulan Desember 2023.
Baca juga : Ini Aspek Trilema Energi yang Harus Dipenuhi untuk Hadapi Tantangan Industri Migas
Defisit Gas
Kebijakan HGBT ini terjadi di tengah pasokan gas bumi yang terus menurun di wilayah Sumatera Selatan, Tengah, dan Jawa bagian barat. Ketiga wilayah itu merupakan konsumen gas terbesar yang telah didukung dengan jaringan gas pipa yang cukup matang.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan saat ini kawasan barat mengalami defisit gas. Hal ini terjadi akibat penurunan pasokan gas dari sejumlah sumur migas, terutama dari blok Corridor, Sumatera Selatan yang dikelola oleh Medco Energi International.
Berdasarkan data kementerian, pada awal tahun 2024, blok Corridor hanya mampu menyalurkan gas sekitar 440 mmscfd kepada PGN yang bertindak selaku penyalur kepada konsumen. Realisasi penyaluran gas dari blok itu turun drastis mengingat di tahun 2022 dan 2023 masih mampu menyalurkan gas hingga 850 mmscfd.
Untuk mengatasi defisit gas itu, Menteri ESDM mengalokasikan tambahan 11 kargo LNG dari lapangan Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat ke PGN. “Defisit gas itu juga urusan pemerintah, karena permintaan listriknya nambah,” ujar Arifin pekan lalu. (Ant/M-3)
Mitsubishi Electric Factory Automation berkontribusi terhadap Karbon Netral dengan memanfaatkan perangkat yang sudah berbasis AI (Artificial Intelligence) yaitu perangkat EcoAdviser.
Budi Arie menegaskan komitmen Kominfo untuk mewujudkan transformasi digital dan mencapai Visi Indonesia Digital 2045.
Ada 166 kriteria audit yang dinilai dan GRP mampu memperoleh predikat memuaskan dengan nilai 85,5% dalam kategori manufaktur baja dan fabrikasi.
Rencana penaikan harga gas bumi industri non harga gas bumi tertentu (HGBT) oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN dikhawatirkan oleh kalangan industri.
PepsiCo menanamkan investasi di Indonesia dengan nilai investasi sekitar US$200 juta
Sebagai mother of industry, aspek keberlanjutan industri baja memang penting. Pasalnya, industri baja menopang berbagai pembangunan industri manufaktur dan konstruksi infrastruktur.
Energi terbarukan yang mengandalkan air, angin, dan matahari masih terbatas dan belum mencukupi.
CHELSEA menjamu Manchester United pada pekan ke-30 Liga Primer Inggris di Stamford Bridge, Jumat (5/4) dini hari. 2 tim besar yang tengah terpuruk itu di bawah tekanan besar dan ambang kegagalan
DUA negara superpower, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, kini tengah menghadapi tekanan ekonomi yang amat berat.
Untuk mengenal lebih dalam terkait Program Pemasaran Bersama PLN dan PLN icon Plus, berikut ini simak infografis yang menjelaskan kedua program tersebut.
Landfill mining dan RDF adalah fasilitas pengelolaan sampah menjadi material setara batu bara.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengajukan Raperda Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Raperda Rencana Umum Energi Daerah kepada DPRD DKI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved