Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras sepanjang Januari dan Feburari 2024 mencapai 881 ribu ton. Adapun, total nilainya sebesar US$564 juta.
Pelaksana tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, secara volume, impor beras pada Januari-Februair 2024 mengalami kenaikan hingga 93%. Adapun, seacara nilai, kenaikan mencapai 144,63%.
"Ini mengalami lonjakan baik secara volume maupun nilai (144,63%) jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2023," ujar Amalia di Jakarta, Jumat (15/3).
Baca juga : 4 Komoditas Bahan Pokok Masih Impor di 2024, Termasuk Beras dan Jagung
Terkait negara asal impor, beras paling banyak didatangkan dari Thailand dengan porsi 59,11%. Kemudian disusul Pakistan dengan total 17,82%, dan Myanmar 14,34%.
Untuk komoditas gula, di periode Februari 2024, impor tercatat sebesar 828,42 ribu ton dengan nilai US$508,86 juta. Kemudian, impor bawang putih tercatat sebesar 8,52 ribu ton dengan nilai US$11,64 juta.
"Impor gula utamanya berasal dari Thailand dengan porsi 51,96%. Sementara, impor bawang putih mayoritas dari Tiongkok yakni 98,86%," jelas Amalia.
Sementara itu, untuk impor daging jenis lembu per Januari-Februari 2024 tercatat sebesar 5,28 ribu ton dengan nilai US$19,97 juta. Negara pengimpor utama adalah Brazil degnan kontribusi 40,10%. (Z-11)
Hingga September stok beras nasional mencapai 28,22 juta ton berdasarkan kerangka sampel area (KSA).
Kapolres, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro menyebut kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polres dalam mendukung program pemerintah menjaga stabilitas harga pangan.
Kemendag buka suara terkait dengan kosongnya stok beras premium di ritel-ritel modern.
Kelangkaan beras di sejumlah ritel modern justru memberikan dampak positif bagi pedagang di Pasar Induk Cipinang.
DINAS Pangan dan Pertanian Kabupaten Karimun menemukan beras tak layak konsumsi beredar di sejumlah toko dan swalayan.
Kemendag menyebut pengecer-pengecer kini hanya lebih mengambil sikap hati-hati untuk mengeluarkan stok beras mereka.
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa ada beberapa pihak yang ingin Indonesia mengimpor beras di saat produksi beras yang saat ini sudah cukup tinggi.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut ada sejumlah negara yang berminat membeli beras produksi Indonesia..
Perlu upaya serius serta strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi bahan pangan dalam negeri agar dapat mengurangi volume impor dan mewujudkan swasembada pangan.
Beras dari beberapa negara mulai turun dari sekitar US$540-US$590 dan turun lagi hingga US$430-US$490 per metrik ton.
Presiden Prabowo Subianto berencana untuk tidak mengimpor beras di 2025. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved