Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERUSAHAAN penjual produk kecantikan, Social Bella (Sociolla) merayakan ulang tahun ke 9, pada Selasa (27/2). Hampir satu dekade berkecimpung di industri kecantikan, Co-Founder dan Chief Marketing Officer (CMO) Sociolla Chrisanti Indiana atau yang akrab dipanggil Santi mengatakan ketika dia mulai membangun e-commerce ini, belum banyak jenama kecantikan.
“Ketika Sociolla berdiri, beauty brands tuh enggak terlalu banyak yang ada di Indonesia, terus juga aksesnya itu masih terbatas banget lah,” kisah Santi di Central Park, Jakarta Barat.
Alasan itu pun yang menggerakan Santi untuk menciptakan Sociolla. Padahal, Dia mengatakan, pada 2015 sudah ada banyak sekali antusias produk kecantikan yang tidak bisa mendapatkan produk yang diinginkan karena tidak memiliki akses.
Baca juga : Produk Kecantikan Lokal Makin Bersaing
Maka dari itu, Santi tergerak untuk membantu menyediakan akses kepada para penggemar produk kecantikan.
“Karena secara offline mungkin tidak available, secara online tidak ada. Jadi, back then kita merasa bahwa bagaimana caranya kita bisa membangun sebuah platform yang bisa membantu para beauty enthusiast ini mendapatkan produk yang asli,” kenangnya.
Perbedaan lain dapat dilihat dari perilaku para konsumen. Santi mengatakan, kini, konsumen produk kecantikan sangat memperhitungkan ulasan atau review. Mulai dari menonton video, bertanya kepada rekan, pada intinya ulasan menjadi sangat penting. Pelanggan, jelas Santi, bahkan bisa tau produk yang cocok untuk kulit mereka.
Baca juga : Kenali Sejumlah Langkah dalam Perawatan Kulit
Santi mengungkapkan, konsumen di masa sekarang memiliki sikap skeptis. Ulasan pun menjadi jalan yang tepat untuk jenama kecantikan mempromosikan produknya di tengah skeptisme konsumen.
“Customer enggak gampang percaya lah sekarang. Mereka harus benar-benar cobain,” ungkapnya.
Kebutuhan untuk melihat ulasan ini akhirnya mendorong Sociolla melahirkan platform review Social Connection (Soco) di tahun ketiga. Melalui situs soco.id, Sociolla membentuk komunitas yang aktif saling membagikan ulasan.
Baca juga : Mengenal Manfaat Jasa Maklon dalam Usaha Perawatan Kulit
Bahkan, Santi mengatakan Sociolla memperhatikan perilaku para bestie, panggilan untuk pelanggan Sociolla.
“Dari Soco, kita lihat juga behavior mereka, ternyata experience beauty tuh enggak limited to shopping baca review, secara online bisa tercukupi. Offline experience is still very important,” ujarnya.
Perilaku konsumen di era digital pun juga mempengaruhi cara kerja pemasaran sebuah brand. Kesadaran para penggemar produk kecantikan meningkat lebih cepat dengan adanya media sosial. Maka dari itu, menurut Santi, brand kecantikan harus bisa menerapkan strategi pasar yang tepat.
Baca juga : Royal Garden Raih Penghargaan ‘20 Best Franchise to Choice 2024’ dari AFI
“Brand enggak bisa secara sembarangan kayak marketing-in produknya mereka. Menurut aku ya, harus benar-benar bisa menargetkan customer yang tepat.” jelas Santi.
Integrasi antara pengalaman luring dan daring juga membuat Sociolla bisa mengetahui produk yang dibutuhkan para Bestie. Santi mengeklaim, integrasi ini menambahkan kenyamanan pelanggan. Sebab para bestie memiliki segudang pilihan untuk menentukan cara berbelanja di Sociolla.
“Shop the way they like lha. Aku lagi ingin belanja online, bisa belanja online; aku mau baca reviewnya dulu, bisa baca reviewnya dulu; aku bisa ke toko dulu untuk cobain produknya juga bisa. Jadi itu behavior yang kita ingin bangun di ekosistemnya Sociolla,” tutur Santi.
Dalam perayaan ini, dia juga mengatakan bahwa usia 9 tahun bukan perjalanan yang singkat, tetapi tidak akan menjadi akhir. Santi mengharap, dengan hal-hal baik yang telah dibangun, ke depannya Sociolla tetap akan berinovasi untuk memberikan sesuatu yang berharga.
“Jadi juga ada value-nya juga untuk para bestie dan bisa memberikan experience terbaik untuk mereka,” tutup Santi. (Z-5)
Multistep laser treatment menjadi solusi unggulan karena menggabungkan beberapa teknologi laser dalam satu rangkaian perawatan.
Di tengah perkembangan teknologi dan media digital, para perempuan muda tidak hanya menjadi konsumen aktif, tetapi juga memimpin sebagai inovator di balik lahirnya banyak brand lokal.
Patikan Kebo mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, fenolik, tanin, terpenoid, saponin, steroid, dan antrakuinon.
TikTok Beauty Fest menghadirkan beragam aktivitas interaktif, mulai dari creative talk hingga workshop kecantikan yang mempertemukan kreator, brand, dan komunitas.
Tidak hanya menjadi ajang inspirasi, TikTok Beauty Fest juga menghadirkan lebih dari 30 booth brand kecantikan
Masker tepung beras dan yoghurt viral sejak tahun 2024 karena banyak konten kreator kecantikan yang mencoba tren yang populer di Korea Selatan (Korsel) itu.
Kolaborasi segar JKT48 dan platform e-commerce lewat MV “Lebih Hemat, Lebih Cepat” langsung viral berkat lagu dan aksi panggung yang sulit dilupakan!
Riset Ipsos 2025 menyoroti peran e-commerce dalam mendukung UMKM dan brand lokal. Shopee unggul dalam mendorong pertumbuhan dan ekspor bisnis lokal.
Freya, Christy, Gracia, dan Marsha JKT48 tampil ceria di MV Shopee “Lebih Hemat, Lebih Cepat” yang langsung viral dan bikin fans auto checkout!
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai kebijakan marketplace memungut pajak langkah yang bagus agar antara penjual online dan luring adil
YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat di tahun 2024, terdapat setidaknya 144 pengaduan konsumen terhadap e-commerce.
Shopee resmi merilis iklan terbaru kampanye “Lebih Hemat Lebih Cepat” yang tawarkan Garansi Harga Terbaik dan layanan Besok Pasti Sampai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved