Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Syariah Rizky Barokah baru saja melaksanakan syukuran atas perubahan kegiatan usaha menjadi BPR Syariah di Creative Hub Masjid Raya Bintaro Jaya, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/2).
Sebelumnya BPR Syariah sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-3/D.03/2024 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Perekonomian Rakyat PT BPR Rizky Barokah menjadi Bank Perekonomian Rakyat Syariah PT BPR Syariah Rizky Barokah tanggal 4 Januari 2024.
“Selanjutnya kami sudah mulai beroperasi sebagai BPR Syariah sejak 1 Februari 2024,” kata Andi Irnawati Ibrahim selaku Direktur Utama BPR Syariah dalam keterangan pers, Senin (26/2/2024)
Baca juga : OJK Cabut Izin Usaha Perumda BPR Bank Purworejo
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dan terlibat dalam proses konversi menjadi BPR Syariah di antaranya PT PNM Ventura Syariah selaku Pemegang Saham Pengendali, OJK, BPR Syariah afiliasi dan teman-teman BPR Syariah yang telah lebih dulu konversi, dan seluruh stakeholder kami,” papar Andi.
“Termasuk jajaran manajemen dan karyawan BPR Syariah Rizky Barokah dengan semangat juang dan kesabarannya dalam memenuhi semua persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku,” jelasnya.
Andi menjelaskan corporate action yang BPR Syariah lakukan dilandasi karena kebutuhan untuk mendukung ekosistem syariah yang ada di lingkungan afiliasi agar dapat inline dengan visi misi pemegang saham pengendali.
Baca juga : Bank Jago Syariah Ikuti Tahapan Spin-Off OJK, Siapkan Modal Inti Rp1 Triliun
“Selain itu juga kami melihat potensi pasar yang cukup besar di perbankan syariah khususnya BPR Syariah yang bisa kami optimalkan. Dan tentunya tujuan utamanya adalah mencari keridhaan dan keberkahan Allah SWT,” terang Andi.
PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Syariah Rizky Baroka berdiri 23 Oktober 1997 kemudian diakuisisi oleh PNM Ventura Syariah sejak tahun 2008 dan telah melalui pasang surutusaha sampai dapat bertahan hingga saat ini.
“Kami telah mampu tumbuh dan berkembang berkat dukungan dari pemegang saham pengendali yang memiliki komitmen kuat terhadap perkembangan usaha kam,” terang Andi.
“Aset kami saat ini mencapai Rp 66,8 miliar dengan pembiayaan sebesar Rp 47 miliar dan penghimpunan dana masyarakat sebesar Rp 49 miliar serta jumlah nasabah kami sebanyak 2.688 nasabah,” paparnya.
Jajaran manajemen BPR Syariah saat ini terdiri dari Andi Irnawati Ibrahim sebagai Direktur Utama, Asep Rianto selau Direktur, Moch Djufri menjabat Komisaris Utama, H. Mohamad Amin menjabat Komisaris, Hendry Tanjung menjabat Ketua DPS, dan Dadang Romansyah menjabat DPS. (S-4)
Kehadiran BPKH dalam Global Islamic Financial Institutions Forum 2025 di Dubai menjadi platform penting untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam memajukan ekonomi syariah.
MASYARAKAT modern di perkotaan telah mengenal gaya hidup yang menerapkan prinsip islami, tidak hanya makanan, tetapi juga gaya berpakaian, wisata, dan bahkan perbankan.
Strategi pemanfaatan ekonomi syariah dalam lima tahun ke depan akan difokuskan untuk pengembangan sektor pariwisata halal.
Sejarah mencatat, sejak lama halalbihalal telah menjadi tradisi khas Indonesia yang mengisi ruang-ruang sosial pasca-Idul Fitri pada bulan Syawal.
Sistem Ekonomi Syariah di Indonesia: Prinsip Dasar. Pelajari prinsip dasar sistem ekonomi syariah di Indonesia. Temukan fondasi keuangan yang adil, etis, dan berkelanjutan.
Dalam perspektif ekonomi syariah, konsep frugal living dikenal dengan istilah qanaah, yakni sikap merasa cukup, tidak berlebihan, serta menghindari sifat mubazir dan boros.
Bank Perekonomian Rakyat, yang disebut BPR, adalah produk perbankan dalam negeri yang secara khusus ditujukan untuk melayani segmen UMKM dan masyarakat wilayah lokal
Risiko Kredit (NPL nett) mencapai rasio tertinggi selama 5 tahun terakhir sebesar 6.51% mengalami kenaikan sebesar 1.28% dibandingkan tahun 2022 (yoy).
OJK mencabut izin 15 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS) selama tahun 2024. Tujuannya guna memperkuat industri perbankan nasional dan melindungi konsumen.
Banyak Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang jatuh bangkrut karena kalah saing dengan bank komersial dalam menyalurkan kredit mikro.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan dan Anggota Dewan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan hingga akhir tahun ini sebanyak 20 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terancam tutup.
Ada beberapa jenis bank yang memiliki peran dan karakteristik yang berbeda di Indonesia, berikut ini 7 jenisnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved