Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penerapan ESG Telah Berubah dari Voluntary menjadi Mandatory

Media Indonesia
20/2/2024 21:53
Penerapan ESG Telah Berubah dari Voluntary menjadi Mandatory
ICSA dan Olakarsa adakan forum untuk mendorong penerapan ESG di Indonesia(Dok.Ist)

Co-Founder & CEO Olahkarsa, Unggul Ananta menjelaskan Environmental, Social, and Governance  (ESG) saat ini telah menjadi fokus bagi dunia bisnis dari berbagai sektor.

 Banyak perusahaan di seluruh dunia telah mengakui bahwa ESG bisa menjadi  long term value creation bagi bisnis.  Internalisasi ESG dalam tata kelola bisnis dapat mempengaruhi posisi dan kinerja bisnis dalam jangka panjang. 

“Sejalan dengan hal tersebut, kami memandang bahwa konsep ESG perlu terus digalakkan, dipahami, dan diimplementasikan dalam tata kelola bisnis di berbagai sektor, sebagai langkah mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Unggul.

Baca juga : LPKR Terapkan 4 Pilar Utama Untuk Dukung Agenda Berkelanjutan

Dalam kaitan mendorong penerapan di Indonesia, Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA) berkolaborasi dengan Olahkarsa   menggelar "The 2nd Good Corporate Governance (GCG) International Conference on ESG." Kegiatan ini berlangsung pada Selasa dan Rabu (20-21/2),  bertempat di Hotel Mandarin Oriental Jakarta dan Gedung Bursa Efek Indonesia.

Mengusung tema “ESG in Corporate Governance for Corporate Sustainable Growth”, ICSA bersama Olahkarsa berupaya mendorong peran Sekretaris Perusahaan untuk menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan melalui penerapan ESG. 

ICSA dan Olahkarsa berkolaborasi menghadirkan forum ini untuk mengembangkan pendekatan strategis terhadap tata kelola bisnis yang selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan. 

Baca juga : Surveyor Indonesia Dukung Pegadaian Perkuat Implementasi ESG

Ketua Umum ICSA, Katharine Grace menuturkan, dalam upaya mendorong adopsi ESG dalam tata kelola bisnis, pihaknya melihat peran strategis yang dimiliki oleh profesi Sekretaris Perusahaan. 

“Forum ini diharapkan dapat menjadi platform dan media dialog untuk mendorong konsensus tentang peran sekretaris perusahaan dalam mempromosikan keselarasan bisnis dan pembangunan berkelanjutan melalui ESG. Sehingga sekretaris perusahaan, sebagai fungsi yang menjembatani antara perusahaan dengan pemangku kepentingan memiliki peran penting dalam mengawal dan mendorong perusahaan mengimplementasikan ESG dari segi strategi dan implementasi,” ujarnya.

Katharine Grace juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini, terutama para sponsor meliputi PT Golden Energy Mines Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Astra International Tbk, dan PT Bank Permata Tbk.

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Kolaborasi Kembangkan Bisnis dengan Pertamina Group

Direktur Eksekutif  World Business Council For Sustainable Development (WBCSD)  Asia Pacific, Joe Phelan yang juga menjadi narasumber dalam forum ini menjelaskan, saat ini sustainability tidak lagi bersifat “voluntary” namun telah menjadi “mandatory” bagi pelaku bisnis di seluruh dunia. Ia pun mengimbau kepada perusahaan di Indonesia untuk segera mengadopsi ESG dalam tata kelola perusahaan mereka.

“Kemampuan sebuah perusahaan untuk menampilkan performa keberlanjutan perlu selaras antara top hingga ke bottom management. Untuk merealisasikan hal ini, dibutuhkan orang-orang yang memiliki hati untuk bergerak mewujudkan sustainability. Akuntabilitas ini perlu didukung oleh oleh pemerintah melalui regulasi dan juga organisasi lain seperti GRI,” ujarnya. (RO/E-1)

Baca juga : Green Shipping, Langkah Maju Pertamina Mencapai NZE 2060



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya