Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
EKONOMI senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menyebut program hilirisasi yang dijalankan pemerintahan Joko Widodo sesat. Hal ini lantaran pemerintah memberikan karpet merah kepada investor asing, utamanya Tiongkok menggarap proyek fasilitas pengolahan hasil tambang (smelter) nikel.
"Betapa hebatnya mereka menyulap kesesatan itu menjadi kondisi saat ini. Di Tiongkok kan enggak bisa mengerjakan proyek (hilirisasi) yang menghasilkan polusi. Tapi, di Indonesia welcome (terbuka), bisa dirusak dengan polusi," kata Faisal di Jakarta, Senin (5/2).
Faisal menyebut mayoritas keuntungan hilirisasi nikel justru dinikmati Tiongkok, bukan Indonesia. Proses bijih nikel menjadi barang turunan seperti Nikel Pig Iron (NPI) dan fero nikel, katanya, 99% produknya dikirimkan ke Negeri Tirai Bambu.
Baca juga : Faisal Basri Ungkap Penyelundup Nikel ke Tiongkok Orang Dekat Presiden Jokowi
"Dari bijih nikel masuk smelter menghasilkan fero nikel, 99% diekspor ke Tiongkok. Di sana dibikin sendok, garpu, lalu diekspor ke indo. makanya saya katakan, ini kebijakan tolol," tukasnya.
Dengan masifnya kegiatan eksplorasi pertambangan nikel oleh pihak asing, Faisal menuturkan cadangan nikel Indonesia akan sekarat dan tersisa hanya 6-11 tahun lagi. Padahal, Indonesia membutuhkan cadangan nikel yang banyak sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
"Saya khawatir ketika sudah ada mobil listrik, tapi nikelnya sudah habis karena dikeruk gila-gilaan," ucapnya.
Baca juga : Selain Tiongkok, Proyek Smelter Nikel RI Diguyur Bank Eropa
Melihat hal itu, Faisal menuturkan seharusnya masyarakat was-was dengan apa yang dilakukan pemerintah saat ini perihal kebijakan hilirisasi nikel yang dikuasai oleh pihak asing.
"Nanti bisa jadi generasi cemas kalian, bukan generasi emas karena kekayaan alam kita sudah habis," pungkasnya. (Z-5)
Baca juga : Hilirisasi SDA yang Dijalankan Pemerintah Banyak Rugikan Negara
Bank Mandiri dan Ceria Corp memperkuat sinergi hilirisasi lewat ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter Merah Putih di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
PT Mitra Murni Perkasa (MMP), anak usaha MMS Solution dan bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI), resmi memasuki tahap Power On untuk smelter nikel matte high grade.
Dirketur Utama Antam Achmad Ardianto berkomitmen membawa perseroan untuk tumbuh sebagai global key player dalam industri pertambangan yang berkelanjutan.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty menyoroti potensi kerusakan terumbu karang akibat lalu lintas tongkang pengangkut nikel.
Pramono menekankan jika berbagai aspek ketahanan di Jakarta dapat terus diberdayakan, hal ini bisa menjadi strategi efektif untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meningkatkan kerja sama dengan sejumlah universitas di Tiongkok yang memiliki keunggulan program untuk mendukung industri hilirisasi.
Bupati Kolaka Amri Djamaluddin mengungkapkan kehadiran Smelter Merah Putih yang dibangun putra bangsa, PT Ceria Corp, merupakan sebuah pencapaian besar di Kabupaten Kolaka.
Smelter Merah Putih milik PT Ceria yang berlokasi di Wolo, Kabupaten Kolaka, untuk pertama kalinya berhasil memproduksi ferronickel.
Smelter Merah Putih PT Ceria mengusung teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA.
PRESIDEN Republik Indonesia, Prabowo Subianto meresmikan smelter emas Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved