Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang 2023 sebesar 5,05%. Angka itu lebih rendah jika dibandingkan capaian di sepanjang 2022. Kala itu, pertumbuhan ekonomi nasional menyentuh 5,31%.
Kendati demikian, Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut raihan itu sudah baik di tengah situasi global yang masih tidak menentu.
"Di tengah perlambatan perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, ekonomi Indonesia di 2023 tetap tumbuh solid sebesar 5,05%," kata Amalia, Senin (5/2).
Khusus untuk triwulan empat 2023, perekonomian nasional mengalami pertumbuhan sebesar 5,04%. Angka tersebut didasarkan pada produk domestik bruto (PDB), atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.302,5 triliun, dan atas dasar harga konstan Rp3.139,1 triliun.
Baca juga : Manufaktur Tumbuh 5,2%, Menperin: Semestinya Bisa Lebih Tinggi
"Secara year-on-year (yoy) ekonomi triwulan IV-2023 tumbuh solid sebesar 5,04%, dibandingkan triwulan yang sama di tahun sebelumnya," tuturnya.
Amalia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak triwulan pertama 2019 sampai dengan triwulan empat 2023 tetap terjaga.
"Dengan capaian ini ekonomi Indonesia terlihat tetap solid dan tangguh dengan pertumbuhan yang terjaga baik," kata Amalia. (Z-11)
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
BANK Dunia resmi mengubah standar garis kemiskinan global dengan meninggalkan purchasing power parity (PPP) 2017 dan saat ini menggunakan PPP 2021.
DINAMIKA geopolitik global mewarnai beragam pemberitaan media arus utama atau media sosial kita.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Dari daur ulang hingga kopi, pelaku kreatif di pinggiran Jakarta mengubah keterbatasan menjadi harapan. Inilah wajah baru ekonomi kreatif dari akar rumput.
Regulasi ini dinilai berpotensi memperburuk kondisi ekonomi nasional, terutama di sektor pertanian dan industri padat karya.
Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh melambat pada 2025.
Industri agro merupakan salah satu sektor strategis yang juga berperan penting menopang perekonomian nasional.
Menurut Lestari, nilai-nilai yang ditanamkan para pendahulu bangsa bisa menjadi dasar pertimbangan bagi generasi kini.
PRESIDEN Prabowo Subianto memanggil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, (18/3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved