Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKRETARIS Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Shinta Damayanti mengatakan saat ini Indonesia masih menempati peringkat 9 dari 14 dari negara di Asia Pasifik berdasarkan hasil evaluasi IHS Market dari segi daya tarik investasi migas.
"Kita di rangking berdasarkan 4 item, dari legal, fiscal system, oil and gas risk overall rating dan activity&success overall rating. Ini kita dinilai berdasarkan ini dan posisi kita saat ini ada di rangking 9 di South East Asia," katanya di Jakarta pada Kamis (1/2).
Peringkat 9 itu, lanjut Shinta, adalah prestasi yang kurang baik mengingat Indonesia memiliki banyak potensi dalam sektor hulu migas.
Baca juga : Perlu Sinergi Bangun Iklim Investasi Hulu Migas yang Menarik
Adapun rincian dari 4 item yang dinilai oleh IHS Market, Indonesia menduduki peringkat 4 dari 14 negara di kategori activity & success.
"Dan harusnya sebentar lagi kita menjadi bisa peringkat dua atau peringkat pertama. Karena apa, di tahun 2023 kita kemarin menemukan dua Giant Discovery, ini penentunya dari temuan-temuan yang kita peroleh dari eksplorasi," jelasnya.
Kemudian dari kategori fiscal system, Indonesia berada di peringkat 8 dari 14 negara.
Baca juga : SKK Migas: Total Investasi PSN Hulu Migas Capai Rp702 T
"Jadi kita masih tarik ulur nih, masih ada insentif-insentif yang bisa diberikan tapi negara juga enggak mau rugi," ungkap dia.
Berikutnya, di kategori oil&gas risk, Indonesia sendiri berada di peringkat 6 dari 14 negara.
"Dan ini sebenarnya pemerintah sudah melakukan beberapa enabler dalam hal menciptakan namanya komitmen kerja pasti yang kita mencari pengambilan data di open area. Open area itu area-area yang belum ada wilayah kerja, dengan adanya data harapan kita investor tertarik dan masuk," pungkasnya.
Baca juga : SKK Migas Mendorong Percepatan Penerbitan Aturan Skema Kontrak Bagi Hasil
Sedangkan dari sisi legal dan kontraktual, peringkat Indonesia stagnan di peringkat 13 dari 14 negara.
PRAKTISI minyak dan gas (migas) Hadi Ismoyo menilai rencana pemerintah menetapkan harga elpiji 3 kilogram (kg) menjadi satu harga nasional tidak serta-merta menjamin hilangnya kecurangan.
PEMERINTAH Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menuntut hak atas Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dari aktivitas eksplorasi dan produksi gas bumi berskala jumbo di Selat Makassar.
PHE ONWJ mengirim topside Anjungan OOA, berbobot 530 metrik ton, dari lokasi fabrikasi Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX, Kepulauan Riau.
Pertamina EP Cepu (PEPC) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024. Itu tercermin dari total laba bersih yang mencapai US$817,6 juta atau setara Rp13,4 triliun di 2024.
PEMERINTAH menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada data resmi yang menyatakan keberadaan potensi migas di 4 pulau yang baru-baru ini ditetapkan masuk wilayah administratif Aceh.
GUBERNUR Aceh, Muzakir Manaf, memastikan bahwa empat pulau yang sebelumnya menjadi sengketa dengan Provinsi Sumatra Utara ternyata mengandung potensi minyak dan gas (migas)
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
investasi yang gagal masuk ke Indonesia senilai Rp1.500 triliun pada 2024. Itu disebabkan antara lain oleh permasalahan pelayanan perizinan, kemudahan berusaha, hingga daya saing.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved