Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UPAYA mengurangi kemiskinan sejatinya tak melulu soal mempertebal bantuan sosial (bansos). Sebab, bansos sejatinya merupakan instrumen yang digunakan untuk menahan agar tak ada penambahan jumlah masyarakat miskin di dalam negeri.
"Bansos itu memang seharusnya digunakan untuk mengurangi beban masyarakat, bukan untuk mengentaskan kemiskinan. Ini untuk membuat orang yang berisiko menjadi miskin, tidak menjadi jatuh miskin. Jadi, saya setuju dengan pernyataan Wapres," ujar Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri saat dihubungi, Jumat (5/1).
Namun, bukan berarti bansos sepenuhnya ditiadakan. Yose menilai itu tetap diperlukan secara terukur. Upaya untuk menekan kemiskinan yang paling tepat menurutnya ialah melalui skema-skema produktif, sehingga mampu membawa status penerima bansos naik kelas.
Baca juga : Wapres Tak Setuju Bansos Jadi Andalan untuk Atasi Kemiskinan
Pemberdayaan dan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas menjadi kuncinya. Masyarakat miskin perlu diberdayakan kemampuannya untuk menangkap peluang ekonomi yang ada. Tentu itu perlu dibarengi pula dengan penciptaan lapangan kerja agar kemampuan tersebut dapat tersalurkan.
Masalahnya, kata Yose, pemerintah belum bisa mendorong penciptaan lapangan kerja yang berkualitas. Dalam 3-4 tahun ke belakang, misalnya, Rp1 triliun investasi yang masuk ke Tanah Air hanya mampu menyerap sekitar 1.300 tenaga kerja.
Padahal satu dekade sebelumnya, setiap Rp1 triliun investasi terjadi di Indonesia, penyerapan tenaga kerja berkisar 3.500 hingga 4.000 orang. Dari nominal, beberapa tahun ke belakang investasi yang masuk memang cukup besar, namun justru diikuti dengan menciutnya penyerapan tenaga kerja.
Baca juga : Miris, 7,99 Juta Orang Indonesia Berstatus Pengangguran Terbuka
"Sekarang ini investasi yang selalu digembar-gemborkan tidak menciptakan lapangan kerja yang cukup, justru ada penurunan yang besar. Jadi investasi yang datang itu tidak efektif menciptakan lapangan kerja. Karena investasi yang datang hanya ingin mengejar daya tarik SDA kita," jelas Yose.
Pemberdayaan dan penciptaan lapangan kerja juga menjadi penting lantaran saat ini beban masyarakat kian berat. Itu ditunjukkan dengan melemahnya kemampuan daya beli masyarakat, utamanya kelompok menengah ke bawah.
Angka inflasi yang kerap disebut rendah sedianya tak sepenuhnya menunjukkan situasi yang aman dan terkendali. Sebab, sebelumnya telah terjadi kenaikan harga-harga kebutuhan masyarakat. Dus, inflasi yang tercatat 2,61% di 2023 sejatinya menunjukkan adanya kenaikan harga yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
Baca juga : Kajian LPEM UI : Bansos Berperan Positif Kurangi Kemiskinan dan Ketimpangan
Ironinya, kenaikan harga-harga itu tak diikuti dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Karenanya, upaya untuk menanggulangi kemiskinan tak cukup hanya dilakukan melalui penebalan bansos, melainkan juga stimulus lain agar ada peningkatan kemampuan daya beli masyarakat.
"Pemberdayaan masyarakat miskin adalah satu hal yang penting. masyarakat harus bisa memiliki kemampuan untuk menangkap peluang ekonomi. Di satu sisi lapangan kerja juga harus diciptakan. Karena akan percuma juga kalau mereka diberdayakan tapi tidak ada lapangan kerjanya," terang Yose.
Diketahui sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin tidak setuju apabila pemerintah meningkatkan anggaran bansos untuk mengatasi persoalan kemiskinan yang terjadi di masyarakat. Pemerintah seharusnya meningkatkan anggaran untuk pemberdayaan masyarakat agar keluar dari kemiskinan.
Baca juga : Anggaran Bansos Meroket, Jokowi Dinilai Gagal Sejahterakan Rakyat
“Kalau bansos terus kan namanya melestarikan kemiskinan,” tegas Ma’ruf usai makan siang bersama wartawan di lingkungan Istana Wapres, Jumat.
Menurutnya, pemerintah seharusnya memfokuskan untuk membantu sektor usaha kecil menengah mikro (UMKM) agar kemiskinan bisa dientaskan.
“Supaya lama kelamaan bansos ini semakin sedikit,” jelasnya.
Baca juga : Penurunan Kemiskinan masih Jadi Tantangan
Ma’ruf mengungkapkan, dirinya tidak ingin pengusaha di sektor UMKM terus mengalami stunting atau kerdil akibat kurang mendapat sokongan. Dirinya turut mendorong agar UMKM terus diberdayakan agar statusnya meningkat menjadi pengusaha menengah dan besar.
“Nanti kita dorong itu supaya mempercepat sehingga pengusaha UMKM itu tidak stunting terus,” pungkasnya. (Z-5)
Baca juga : Rachmat Gobel Tegaskan Bansos dan BLT Bukan Solusi Berantas Masalah Kemiskinan
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045. Prabowo mengaku optimistis dapat merealisasikan target tersebut.
Papua Tengah masih menempati urutan kedua tertinggi dalam tingkat buta huruf di Indonesia.
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
Metode pengukuran kemiskinan yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini sudah berusia hampir 50 tahun.
PEMERINTAH telah meluncurkan operasi pemberantasan premanisme, termasuk yang juga berkedok menggunakan atribut organisasi masyarakat (ormas).
Founder YIS, Sandiaga Salahuddin uno, mengungkapkan Kelas Baking Pizza Yogyakarta ini diharapkan dapat menginspirasi para ibu untuk berwirausaha.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menyampaikan, penyaluran BMM dan Z-Auto adalah bagian dari penyaluran Baznas Pusat yang telah banyak dilakukan ke seluruh indonesia.
Sebagai bentuk dukungan nyata pada kemajuan UMKM, pihaknya menyediakan paket diskon pengiriman khusus Rp1 juta untuk peserta yang lolos kurasi program pembiayaan.
Aksi cegah stunting ini menjangkau lebih dari 7.000 anak dari keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia.
Baznas berkomitmen untuk terus memperluas program pemberdayaan melalui Program Baznas Microfinance Desa.
Pelatihan memanfaatkan potensi di Kelurahan Kalibaru yaitu limbah serbuk kayu yang dihasilkan dari usaha bidang pengolahan kayu masyarakat sekitar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved