Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
INDUSTRI peer-to-peer lending kembali ramai diperbincangkan di media sosial X dan Instagram. Kali ini terkait dengan kabar liar penutupan operasional PT Investree Radhika Jaya (Investree) hingga isu pemecatan CEO Investree oleh komisaris perusahaan diduga akibat tindakan fraud.
Hal tersebut ramai diinformasikan oleh akun komunitas pekerja Teknologi @ecommurz dan beberapa akun lain seperti influencer saham dan kripto Andy Senjaya @andysenjaya yang sejak akhir November 2023 telah mengeluhkan mengalami keterlambatan pembayaran dari Investree. Selain itu, viral di media sosial X (Twitter), melalui akun @sicupuh menyebarkan tangkapan layar atas informasi yang tersebar di website komunitas start up murzfeed.com.
"Telat bayar sampai 1,5 tahun, tidak ada kabar sama sekali. Setiap update hanya dibilang sedang ditagih, tetapi tidak pernah ada kejelasan. Ditanya tentang asuransi yang dijanjikan, selalu jawabannya template, 'Lagi diproses, mohon sabar menunggu'," demikian diutarakan akun @andysenjaya, dikutip Kamis (1/4/2024).
Baca juga: Jumlah Transaksi E-Commerce Meningkat, Kemendag Perketat Regulasi
Sampai saat ini manajemen Investree belum bisa memberikan konfirmasi apapun terkait isu pemecatan CEO dan dugaan fraud yang terjadi. Media Relation Lead Investree Rahma Soediro mengatakan akan membuat response sheet.
"Kami masih membuat response sheet, SLA 1x24 jam di investree. Beberapa chief juga masih on leave (cuti). Saya juga mesti minta approval all chief," kata Rahma saat dihubungi, Kamis (4/1/2024).
Tingkat kredit macet PT Investree Radhika Jaya (Investree)--salah satu perusahaan teknologi financial (fintech) atau penyedia pinjaman online (pinjol) peer to peer (P2P) lending--tercatat melonjak.
Baca juga: Contoh Ide Usaha Kecil-kecilan di Rumah
Dikutip dari laman resminya dan aplikasi, Kamis (4/1/2024), tingkat wanprestasi (TWP90) Investree tercatat sebesar 12,58%, jauh di atas industri. Artinya, tingkat keberhasilan pengembalian bayar (TKB90) Investree sebesar 87,42%. Per 4 Januari 2024 total pinjaman outstanding Investree mencapai Rp444,69 miliar.
TKB 90 ialah tingkat keberhasilan penyelenggaran peer-to-peer lending mendapatkan pembayaran dari debitur sampai dengan 90 hari sejak jatuh tempo terakhir. Sebelumnya pada Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, mengatakan tingkat tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) per Oktober 2023 berada di posisi 2,89% (dibandingkan September 2023 yang sebesar 2,82%).
OJK terus memonitor progress realisasi action plan yang telah mendapatkan persetujuannya, baik berupa langkah injeksi modal dari pemegang saham pengendali (PSP) maupun dari new strategic investor, termasuk opsi pengembalian izin usaha yang diambil perusahaan. Selama November 2023, OJK telah mengenakan sanksi administratif kepada 5 perusahaan pembiayaan, 7 perusahaan modal ventura, dan 12 penyelenggara P2P lending atas pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan yang berlaku.
Pengenaan sanksi administratif terdiri dari 1 sanksi denda dan 42 sanksi peringatan/teguran tertulis. OJK terus mendorong perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura, dan penyelenggara P2P lending untuk terus memperkuat penerapan governance, risk management, dan compliance (GRC) sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan aman dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
Agusman juga mengungkapkan kondisi terbaru tiga layanan penyedia pinjol Tanifund, Investree, dan iGrow yang ramai diisukan gagal bayar. Khusus untuk Investree, OJK telah meminta membuat rencana aksi. Investree diminta pula untuk meningkatkan upaya tagih pada portofolio yang jatuh tempo. (Z-2)
Pada 2018, AFPI menetapkan batas maksimum manfaat ekonomi dari yang sebelumnya tidak diatur menjadi sebesar 0,8% pada 2018, dan kemudian diturunkan menjadi 0,4% pada 2021.
Satgas Pasti menghentikan 1.556 entitas pinjaman online (pinjol) ilegal dan 284 penawaran investasi ilegal di sejumlah situs dan aplikasi pada periode Januari sampai dengan 24 Juli 2025.
AFPI turut buka suara mengenai tuduhan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menilai pelaku usaha penyedia layanan pinjaman online melakukan pengaturan suku bunga layaknya kartel.
Ini Rekomendasi Celios untuk Jaga Kondusivitas Pinjaman Daring.
OJK mencatat outstanding pembiayaan pinjol yang belum lunas mencapai Rp83,52 triliun pada Juni 2025. Angka itu tumbuh 25,06% secara tahunan.
Kesenjangan antara tingginya penggunaan layanan keuangan digital dan rendahnya pemahaman produk keuangan di kalangan anak muda Indonesia masih menjadi perhatian
Edukasi, sosialisasi, serta penguatan regulasi oleh OJK dan Satgas Waspada Investasi (SWI) cukup efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya pinjol ilegal.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong penguatan tata kelola dan manajemen risiko, baik secara internal maupun di sektor jasa keuangan nasional.
Satgas Pasti menghentikan 1.556 entitas pinjaman online (pinjol) ilegal dan 284 penawaran investasi ilegal di sejumlah situs dan aplikasi pada periode Januari sampai dengan 24 Juli 2025.
KEPALA Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menegaskan kinerja intermediasi perbankan tetap stabil dengan profil risiko yang terjaga.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan pemilik UMKM di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya penipuan dan kejahatan digital.
AFPI turut buka suara mengenai tuduhan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menilai pelaku usaha penyedia layanan pinjaman online melakukan pengaturan suku bunga layaknya kartel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved