Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) pada 2023 berhasil mencapai target realisasi sebanyak 229 ribu unit rumah dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Capaian tersebut berhasil dicapai lebih awal 13 hari jika dibandingkan target FLPP 2022 sebesar 226 ribu unit.
"Pada 2024 mendatang, target FLPP ditargetkan sebanyak 166 ribu unit dan berpotensi menuju 220 ribu unit," ucap Komisioner BP Tapera, Adi Setianto saat Penandatanganan Kerja Sama (PKS) FLPP Tahun 2024 di Jakarta pada Kamis (28/12).
Oleh karena itu, lanjutnya BP Tapera mengapresiasi stakeholder terutama bank penyalur dan pengembang perumahan atas kontribusi dan kerja kerasnya sehingga mencapai target sesuai kesepakatan bersama.
Baca juga: Pupuk Dana Simpanan Nasabah, Tapera Bekerjasama dengan 7 Manajer Investasi
"Dalam mencapai target tersebut tentunya kami terus melakukan kemitraan, kami tidak hanya melihat aspek capaian penyaluran saja melainkan juga pada aspek kualitas bangunannya," tegasnya.
Sementara itu untuk merealisasikan program FLPP di tahun depan, BP Tapera akan bekerja sama dengan 31 bank penyalur 17 bank konvensional dan 14 bank syariah.
Baca juga: BP Tapera Bekerjasama dengan Japan Housing Finance Adopsi Skema Pembiayaan Perumahan
"Jumlah tersebut sedikit berbeda jika dibandingkan dengan 2023. Hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi kami terhadap target realisasi dimana bank penyalur yang memiliki capaian dibawah 100 unit tidak dapat mengikuti PKS di tahun selanjutnya. Bagi bank yang ingin melanjutkan PKS lagi perlu melalui tahap asesmen ulang," terang Adi.
Kemudian, sesuai dengan hasil rekomendasi audit BPK, ujar Adi sudah saatnya BP Tapera diminta untuk menerapkan sanksi bagi bank dan pengembang apabila masih ditemui rumah yang tidak siap huni pada saat akad.
"Mulai tahun depan kita komit sama-sama dalam hal melayani masyarakat mengenai ketepatan sasaran hunian," tuturnya..
Di sisi lain, mekanisme sanksi risk and reward kerja sama dengan bank dan pengembang akan dilakukan secara bertahap dengan tujuan agar para pihak yang bekerjasama aktif dalam mewujudkan rumah layak huni yang memenuhi aspek ketentuan perundang-undangan yang meliputi pemanfaatan data supply dan demand, pengelolaan aplikasi, pembangunan rumah layak huni, pembinaan atas pengendalian rumah layak huni serta pemantauan dan evaluasi terhadap rumah layak huni.
BP Tapera juga akan mengikat kerja sama bersama dengan 21 asosiasi pengembang perumahan. Hal tersebut menjadi bukti nyata dan komitmen semua bersama-sama melayani masyarakat MBR.
Di kesempatan yang sama, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mengapresiasi capaian penyaluran FLPP 100% oleh BP Tapera sebesar 229 ribu unit rumah.
"Namun tentunya kita perlu nenyadari capaian bukan tentang angka penyaluran, melainkan ketepatan sasaran dan kualitas bangunan perlu diperhatikan karena sampai saat ini kita masih menjumpai keluhan masyarakat mengenai rumah subsidi terutama kualitas bangunan dan lingkungan," ungkap Herry.
Dalam upaya menangani hunian layak dan sehat, terang Herry bukanlah hal yang mudah terutama dalam mengikat para konsumen atau masyarakat.
"Keterjangkauan pembiayaan, aksesibilitas masyarakat, ketersediaan dana jangka panjang serta keberlanjutan dan meningkatkan nilai tambah dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan kita mengatasi backlog, mengenai ketidakseimbangan antara supply dan demand, pengembangan segmentasi, program pembiayaan perumahan, lemahnya daya beli masyarakat dalam mengakses perumahan, tingkat pemerataan penduduk serta efektifitas regulasi perlu terus dikawal dan dituntaskan," paparnya.
Melalui nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, pemerintah kembali mengalokasikan investasi program FLPP melalui BP Tapera sebesar Rp13,72 triliun.
"Alokasi ini nantinya akan digunakan FLPP kepada 166 ribu unit rumah yang diharapkan memberikan kontribusi sebesar 1,3% terhadap backlog kepemilikan rumah bagi MBR," pungkasnya. (Z-10)
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Kejagung dinilai menggunakan pasal keranjang sampah dalam pengusutan kasus dugaan korupsi terkait pemberian kredit oleh Bank DKI Jakarta dan BJB pada Sritex
BP Tapera mencatatkan lonjakan luar biasa dalam penyaluran FLPP, dengan 53.874 unit rumah disalurkan pada Kuartal I 2025, meningkat 1.173%
Menteri PKP, Maruarar Sirait atau Ara, menegaskan bahwa kementeriannya terus mengumpulkan masukan dan aspirasi dari generasi milenial terkait draf revisi program rumah subsidi
Tingginya tekanan ekonomi dan lonjakan harga properti membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan industri seperti Bekasi semakin sulit memiliki hunian layak
MENTERI Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meminta bjb meningkatkan target penyaluran KPR Sejahtera FLPP untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jawa Barat.
Dengan KPR FLPP, masyarakat MBR akan menerima manfaat DP hanya 1%, harga rumahnya terjangkau, dan cicilan tetap selama masa tenor.
Hasil pemantauan yang dilakukan oleh para petugas ini menjadi rujukan bagi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam (PKP) memastikan hunian yang layak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved